Abstract:
Pada SNI 1726:2002, wilayah 3 dan 4 memiliki PGA 0,15g dan 0,2g yang dikategorikan sebagai wilayah
seismisitas menengah. Gedung dapat didesain dengan sistem dtruktur SPRMM. Sedangkan berdasarkan
SNI 1726:2019, mayoritas kota di Indonesia termasuk kategori desain seismik D, sehingga sistem
struktur SPRMM tidak diizinkan. Hal ini menyebabkan adanya defisiensi detailing pada gedung-gedung
tersebut. Selain itu, gedung sekolah mengalami defisiensi kekuatan karena bertambahnya beban gempa
dari SNI 1726:2002 ke SNI 1726:2019 akibat perubahan faktor keutamaan gempa. Gedung eksisting
tersebut dievaluasi sesuai dengan ASCE 41-17 yang menawarkan prosedur untuk evaluasi gedung
eksisting. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi performa kinerja gedung yang terletak pada
wilayah 3 dan 4 dengan menggunakan analisis Tier 1 dan Tier 3 ASCE 41-17. Model struktur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah gedung sekolah 5 lantai yang terletak pada kota Sorong dan
didesain menggunakan SNI 1726:2002 dan SNI 2847:2002. Setelah dilakukan evaluasi Tier 1, defisiensi
yang terdapat pada strukur adalah tegangan geser kolom, dimana tegangan geser yang terjadi lebih kecil
dari kapasitas tegangan geser. Hasil evaluasi Tier 3 dengan menggunakan prosedur nonlinear dinamik
adalah terdapat defisiensi kekuatan untuk lentur balok pada setiap jenis balok, geser balok kecuali balok
perimeter di lantai atap dan geser kolom pada lantai 1.