Abstract:
Bendungan Bendo merupakan sebuah bendungan yang diresmikan pada tahun 2021, yang dibangun
untuk menyelesaikan masalah kekeringan di Kabupaten Ponorogo dan Madiun. Akan tetapi,
Bendungan Bendo tidak dibangun untuk menanggulangi banjir. Bendungan Bendo hanya memiliki
pelimpah tak berpintu untuk melimpaskan banjir ke Sungai Keyang, tanpa memiliki kemampuan
untuk mengontrol debit outflow. Oleh karena itu studi ini dilakukan agar Bendungan Bendo mampu
untuk menanggulangi banjir periode ulang 25 tahun dengan memanfaatkan bangunan eksisting.
Upaya dilakukan dengan memanfaatkan pintu intake bawah sebagai sarana pembuangan air darurat
untuk menurunkan elevasi Muka Air Waduk (MAW) sebelum terjadi banjir, agar bendungan mampu
untuk menampung volume banjir yang disebut dengan early release. Elevasi MAW ditetapkan ke
elevasi flood control dengan penurunan MAW sebesar 4 m ketika operator mendapatkan informasi
prediksi hujan 7 hari ke depan dari BMKG bahwa akan terjadi hujan ekstrem. Penerapan dari early
release dapat mereduksi debit puncak outflow Bendo sebesar 73,28% dari 229,69 m3/s menjadi
71,60 m3/s dan mampu menanggulangi banjir Q25 sejauh 30 km dari Bendungan Bendo. Apabila
prediksi hujan dari BMKG gagal, simulasi sebesar 20 tahun menunjukkan bahwa penerapan early
release hanya sedikit mengurangi keberhasilan panen daerah irigasi Bendo.