Abstract:
Material beton seringkali menjadi pilihanmaterial struktur dalam pekerjaan konstruksi, tetapi seiring
bertambahnya kegiatan pembangunan, material yang digunakan tidak dapat memenuhi kebutuhan,
tidak jarang juga ditemukan keretakan yang dapat menurunkan kekuatan beton itu sendiri. Telah
banyak inovasi yang dilakukan terhadap beton, salah satunya adalah dengan memanfaatkan material
limbah sebagai bahan dasar seperti Lumpur Sidoarjo dan bakteri Bacillus Subtilis sebagai bahan
aditif agar beton dapat menutup retakan atau biasa lebih dikenal dengan self-healing concrete.
Penelitian akan dilakukan terhadap kekuatan tarik lentur, proses penutupan artificial crack, dan
pengujian Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) pada balok beton dengan variasi kadar bakteri 0%, 1%,
1,5%, dan 2%. Hasil pengujian artificial crack menunjukkan bahwa benda uji dengan kadar bakteri
1%, 1,5%, dan 2% yang telah direndam selama 28 hari dapat menutup retakannya dengan baik dan
hasil UPV 2% menunjukkan hasil terbesar diikuti dengan variasi 1,5% dan 1%. Pengujian kekuatan
tarik lentur pada umur 28 hari pada benda uji dengan variasi 0%, 1%, 1,5%, dan 2% berturut-turut
memperoleh hasil sebesar 3,67 Mpa, 3,70 Mpa, 3,52 MPa, dan 4,04 MPa. Pengujian UPV yang
dilakukan pada benda uji kekuatan tarik lentur menunjukkan bahwa pengujian menggunakan metode
direct memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode semi – direct dan indirect.