dc.description.abstract |
Dengan meningkatnya jumlah penduduk Indoensia setiap tahunnya membuat peningkatan dalam
pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur secara umum meliputi material seperti
mortar. Bahan perekat yang umum digunakan mortar merupakan semen, tetapi produksi semen
menjadi penyumbang emisi karbon dioksida sebesar 8% di dunia. Oleh karena itu, digunakan
material alternatif yang lebih ramah lingkungan yaitu Ground Granulated Blast Furnace Slag
(GGBFS) dan silica fume. GGBFS mempunyai waktu hidrasi awal yang lambat, sehingga
membutuhkan suatu aktivator alkali yang dapat mempercepat proses itu, seperti magnesium oksida.
Studi eksperimental ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi silica fume dalam thin bed
mortar slag yang diaktivkan oleh MgO terhadap kekuatan lentur dan korelasi kekuatan tekan dan
ultrasonic pulse velocity. Pengujian ini dilakukan pada umur mortar 7; 14; 28; dan 56 hari dengan
kadar variasi silica fume sebesar 5%; 10%; 15%; dan 20% terhadap binder, menggunakan rasio
water to binder sebesar 0,45, dan kadar MgO sebesar 7,5% sebagai aktivator slag. Hasil pengujian
menunjukan pada hari ke-56 nilai kekuatan lentur secara berurutan pada variasi silca fume 5%; 10%;
15%; dan 20% sebesar 1,65 MPa; 1,65 MPa; 1,24 MPa; dan 1,47 MPa, untuk pengujian tekan
sebesar 2,88 MPa; 3,66 MPa; 2,18 MPa; dan 2,31 MPa, dan untuk pengujian UPV sebesar 2004,09
m/s; 2009,16 m/s; 1769,44 m/s; dan 1785,46 m/s. Berdasarkan hasil pengujian juga mendapatkan
bahwa pada umur benda uji ke-56 hari, kadar silica fume yang optimum merupakan 10% untuk
mendapatkan nilai kekuatan tekan, lentur, dan UPV tertinggi. |
en_US |