Pemanfaatan HEC-ResSim dalam penyusunan rencana pola operasi Waduk Matenggeng

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wicaksono, Albert
dc.contributor.author Habibie, Mohamad Fadilah
dc.date.accessioned 2024-10-15T01:55:44Z
dc.date.available 2024-10-15T01:55:44Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp46302
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/19004
dc.description 7174 - FTS en_US
dc.description.abstract Bendung Manganti yang terletak di Sungai Citanduy melayani daerah irigasi seluas 28.942 Ha. Pada tahun 2015 terjadi defisit air yang menyebabkan kurangnya suplai air irigasi di Sungai Citanduy. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembangunan Bendungan Matenggeng di Sungai Cijolang, yang merupakan anak Sungai Citanduy, guna menyediakan suplai air tambahan ketika debit Sungai Citanduy tidak mencukupi kebutuhan irigasi. Inflow pada Bendung Manganti bersumber dari Bendungan Leuwikeris yang terletak di Sungai Citanduy dan Bendungan Matenggeng. Debit dari Bendungan Leuwikeris yang saat ini belum beroperasi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada Bendung Pataruman yang melayani daerah irigasi seluas 6.689 Ha dan kebutuhan air baku sebesar 0,95 m3/s yang secara detail hasil evaluasi tidak akan dibahas pada studi ini. Selain itu debit dari Bendungan Matenggeng akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada Bendung Bantarheulang yang melayani daerah irigasi seluas 1.519 Ha. Simulasi operasi Bendungan Matenggeng menggunakan perangkat lunak HEC-ResSim untuk periode 2000–2021 menunjukkan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) yang signifikan pada daerah irigasi yang dilayaninya. Suplai air irigasi di Bendung Bantarheulang meningkat menjadi 289% dan di Bendung Manganti menjadi 272,5%. Selain itu, kebutuhan air baku dapat terpenuhi sampai 99,47 % dengan total kebutuhan 4,29 m3/s. Kebutuhan pemeliharaan pada Sungai Cijolang dan Sungai Citanduy yang masing–masing dapat terpenuhi 100% dan 97,42%. Pada BON A, simulasi dimulai dari elevasi +191,21 m pada awal tahun mengindikasikan bahwa Bendungan Matenggeng mampu memenuhi seluruh kebutuhan air. Sementara itu, pada BON B, perlu menerapkan aturan operasional yang membatasi pengeluaran air sehingga Kebutuhan air irigasi di Bendung Bantarheulang dan kebutuhan air baku terpenuhi 100%. Selain itu, kebutuhan irigasi di Bendung Manganti hanya terpenuhi sebesar 92%. Sementara kebutuhan pemeliharaan pada Sungai Cijolang dan Sungai Citanduy terpenuhi sebesar 100% dan 99,36%. Dengan demikian, terlihat bahwa keberadaan Bendungan Matenggeng dapat meningkatkan pemenuhan air di Sungai Cijolang dan Sungai Citanduy. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject BENDUNGAN MATENGGENG en_US
dc.subject BENDUNG MANGANTI en_US
dc.subject HEC-RESSIM en_US
dc.subject SIMULASI. en_US
dc.title Pemanfaatan HEC-ResSim dalam penyusunan rencana pola operasi Waduk Matenggeng en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101901203
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0409028605
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account