Abstract:
Penggunaan tulangan sengkang pada struktur beton bertulang dapat meningkatkan daktilitas beton
yang berpengaruh pada kestabilan struktur secara menyeluruh. Tulangan sengkang memberikan efek
kekangan pada beton yang telah teruji oleh berbagai penelitian memberikan dampak peningkatan
kekuatan pada beton. Berdasarkan SNI 2847:2019, penggunaan tulangan sengkang untuk struktur
kolom dibatasi pada mutu baja tulangan yang dapat digunakan tidak melebihi 700 MPa untuk tujuan
perhitungan. Pembatasan mutu baja tulangan tersebut didasari pada beberapa penelitian, salah
satunya penelitian yang dilakukan oleh Pessiki et al. (2001) yang menunjukan benda uji dengan
tulangan leleh melebihi 1000 MPa tidak dapat mencapai kekuatan yang dikalkulasikan. Studi ini
menganalisis penelitian yang dilakukan oleh Pessiki et al. (2001) tersebut secara numerik dengan
metode elemen hingga menggunakan bantuan perangkat lunak Abaqus. Analisis dengan metode
elemen hingga bertujuan untuk melihat bagaimana perilaku dari benda uji ditinjau dari kontur
tegangan, regangan, dan pola kegagalan. Hasil analisis menunjukan terdapat perbedaan pada besar
kekuatan dan perilaku beton terkekang ditinjau dari grafik hubungan tegangan-regangan untuk
benda uji yang menggunakan tulangan dengan kuat leleh lebih dari 1000 MPa. Hal tersebut terjadi
karena bond pada simulasi mengikat sempurna sehingga tulangan akan tetap melekat saat inti beton
mengalami kegagalan yang berakibat tulangan tetap aktif menerima distribusi tegangan. Kondisi
tersebut didukung dengan meninjau kontur tegangan von mises pada eksterior benda uji yang
didominasi oleh tegangan bernilai kecil sedangkan pada tulangan pengekang terjadi regangan plastis
yang cukup besar.