Abstract:
Pembangunan infrastruktur memegang peranan penting dalam berbagai aspek salah satunya pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam pembangunan infrastruktur, mortar menjadi salah satu material umum di bidang konstruksi. Pada mortar, Ordinary Portland Cement (OPC) menjadi material utama karena memegang peranan penting dalam hal kekuatan mortar. Akan tetapi, penggunaan OPC dapat menyebabkan pemanasan global. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan Ground Granulated Blast Furnace (GGBFS) sebagai pengganti OPC. Kandungan slag yang dapat digunakan pada campuran mortar sebanyak 10 hingga 70 persen dan jika kandungannya melebihi 70 persen dikategorikan sebagai High Volume Slag (HVS) Mortar. GGBFS membutuhkan waktu yang lama untuk mengalami proses hidrasi sehingga digunakan magnesium oksida (MgO) sebagai aktivator alkali untuk mempercepat reaksi hidrasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi MgO terhadap kekuatan tekan dan drying shrinkage campuran HVS mortar. Variasi konsentrasi MgO yang digunakan sebesar 0%; 5%; 10%; 15%; and 20% dengan rasio air terhadap binder sebesar 0,4 dan penggunaan OPC sebesar 5% untuk seluruh variasi. Berdasarkan hasil pengujian, nilai kekuatan tekan untuk variasi konsentrasi MgO 0%; 5%; 10%; 15%; and 20% pada umur benda uji 28 hari secara berurutan sebesar 11,44 MPa; 13,19 MPa; 15,16 MPa; 17,04 MPa; and 19,69 MPa. Nilai perubahan panjang yang didapatkan dari hasil pengujian pada campuran dengan variasi konsentrasi MgO 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% pada umur benda uji 56 hari secara berurutan sebesar -0,000587; -0,00032; -0,000616; -0,000551; dan -0,000512.