dc.description.abstract |
Pembangunan infrastruktur saat ini sangat penting untuk negara Indonesia untuk mencapai status
negara maju. Semakin laju pertumbuhan infrastruktur, bahan baku seperti mortar semakin
dibutuhkan, sehingga penggunaan semen sebagai bahan baku utama terus meningkat, jika
berkelanjutan dapat merusak lingkungan. Pada penelitian ini, akan digunakan bahan pengganti
semen yakni campuran ground granulated blast furnace slag (GGBFS) yang diaktifkan dengan
kalsium oksida (CaO) dengan pemanfaatan penambahan bahan baku limbah pasir halus silika dan
silica slurry sebagai bahan pengisi parsial agregat halus pada mortar. Variasi penambahan silica
slurry diambil sebesar 0%; 5%; 10%; 15%; dan 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variasi penambahan silica slurry terhadap kekuatan tekan dan waktu pengikatan awal serta
akhir. Pencampuran mortar pada penelitian ini menggunakan water-to-binder (w/b) sebesar 0,35,
rasio agregat halus terhadap bahan pengikat sebesar 2,5, rasio CaO terhadap bahan pengikat sebesar
15%, dan rasio GGBFS terhadap bahan pengikat sebesar 85%. Pengujian dilakukan pada umur 7;
14; 28; dan 56 hari perkembangan mortar. Kekuatan tekan pada umur benda uji 28 hari dengan
variasi silica slurry 0%; 5%; 10%; 15%; dan 20% secara berurutan sebesar 14,61 MPa; 18,81 MPa;
14,58 MPa; 15,69 MPa; dan 13,37 MPa. Nilai waktu pengikatan akhir pada variasi silica slurry 0%
sebesar 231 menit dan variasi silica slurry 20% memiliki waktu tercepat selama 190 menit. Hasil
penelitan ini menunjukkan bahwa nilai kekuatan tekan mortar terbesar pada umur 28 hari dan 56
hari terdapat pada variasi silica slurry 5%, dan semakin menurun nilai kekuatan tekannya seiring
dengan pertambahan persentase setiap variasi, dan waktu pengikatan akhir mortar semakin cepat
seiring dengan bertambahnya persentase variasi silica slurry. |
en_US |