dc.description.abstract |
Kemajuan UMKM fesyen khususnya tas wanita menyebabkan banyak persaingan.
Sebagai usaha yang baru dirintis, Labushky harus memiliki keunikan sebagai
keunggulan bersaing salah satunya melalui kemasan. Selain keunikan, kemasan
yang dibuat juga perlu dirancang sambil mempertimbangkan dampaknya bagi
lingkungan. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah Kansei Engineering.
Pengumpulan data dimulai dengan melakukan identifikasi kata Kansei melalui studi
literatur serta wawancara dan diperoleh sebanyak 116 kata Kansei terkait dengan
kemasan tas wanita. Kemudian kata ini dikelompokkan menjadi 17 kelompok kata,
yakni ramah lingkungan, aman, berkualitas, mudah digunakan, bermanfaat, layak,
desain proporsional, rapi, tegas namun elegan, berkesan, desain feminin, desain
menarik, berciri khas, informatif, hemat tempat, komposisi warna seimbang,
sederhana. Kelompok kata ini digunakan untuk menilai 5 sampel produk kemasan tas
wanita dari merek lain. Hasil penilaian diolah dengan analisis faktor untuk semakin
mengerucutkan faktor dan mencari tahu sampel mana yang dapat dijadikan referensi.
Dari analisis faktor, terbentuk tiga buah faktor, yakni berkualitas dan mengesankan,
desain estetis dan kenyaman konsumen, ramah lingkungan, mudah digunakan, dan
sederhana. Selanjutnya dilakukan proses sintesis desain serta perancangan usulan
kemasan dan menghasilkan tiga buah alternatif konsep. Melalui concept scoring,
terpilih satu buah konsep yang selanjutnya dievaluasi dengan metode Kansei
Engineering. Metode pengumpulan data dalam proses evaluasi adalah pengisian
kuesioner dan wawancara. Melalui hasil evaluasi diketahui bahwa 17 kelompok kata
Kansei bernilai di atas 3, kecuali untuk kata sederhana berada di bawah 3 karena kata
bermakna negatif sehingga dapat dinyatakan kemasan yang ada saat ini sudah sesuai
dengan kebutuhan konsumen. |
en_US |