Abstract:
CV X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kemasan yang memproduksi
packaging untuk dipasok ke berbagai perusahaan meliputi produsen makanan, farmasi,
serta produk konsumen lain seperti sepatu atau peralatan rumah tangga. Dalam
melakukan produksi, salah satu bahan baku utama yang dibutuhkan oleh CV X adalah
art paper dengan berbagai gramatur. Untuk memenuhi kebutuhan art paper, CV X
menjalin kerja sama dengan Supplier A sebagai supplier utama bahan baku art paper.
Namun belakangan ini, CV X merasa terjadi penurunan performa dari Supplier A di mana
kualitas bahan baku yang diterima tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
terjadi keterlambatan pengiriman pesanan. Terjadinya berbagai permasalahan ini
membuat CV X memutuskan untuk mengganti Supplier A dengan alternatif supplier lain
yaitu Supplier B, Supplier C, dan Supplier D. Penentuan alternatif supplier yang sesuai
untuk digunakan oleh CV X sulit untuk ditentukan karena setiap kandidat memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Terdapat 5 kriteria yang digunakan dalam
menilai performa dari setiap supplier meliputi biaya, kualitas, pelayanan, pengiriman, dan
fleksibilitas. Kelima kriteria ini memiliki 13 subkriteria yang menghasilkan 6 hubungan
keterkaitan antar subkriteria tersebut. Dengan banyaknya kriteria yang dipertimbangkan
dan adanya hubungan keterkaitan antar subkriteria, digunakan metode Analytical
Network Process (ANP) untuk mendukung pengambilan keputusan. Dari model ANP
dilakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner di mana hasil penilaian menjadi
input pengolahan data. Berdasarkan perhitungan diperoleh bobot Supplier B adalah
0,293, Supplier C adalah 0,328, dan Supplier D adalah 0,378. Nilai bobot menunjukkan
bahwa Supplier D memiliki bobot tertinggi sehinga CV X dapat mengganti Supplier A
dengan alternatif Supplier D sebagai supplier utama bahan baku art paper pada CV X.
Selain itu, dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui supplier yang terpilih jika
terjadi perubahan tingkat kepentingan. Terdapat 3 subkriteria yang dianalisis yaitu harga,
konsistensi, dan minimum order quantity. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa
perubahan tingkat kepentingan harga cukup sensitif sehingga merubah supplier yang
terpilih ketika terjadi perubahan. Untuk subkriteria konsistensi, hasil tidak terlalu sensitif
namun memiliki potensi berubah ketika terjadi penurunan tingkat kepentingan secara
ekstrim. Terakhir, pada subkriteria lead time, diperoleh hasil sensitif di mana peningkatan
kecil merubah urutan prioritas supplier sekaligus supplier yang terpilih.