Abstract:
Penggunaan semen meningkat seiring berkembangnya infrastruktur dunia. Produksi dan
penggunaan semen yang masif menyebabkan permasalahan lingkungan yaitu emisi gas karbon
dioksida (CO2) yang meningkat. Dalam setiap pembuatan 1 kg semen Portland, dihasilkan sekitar
0,9 kg emisi gas CO2. Untuk mengurangi emisi tersebut, para peneliti melakukan penelitian
mengenai super sulfated cement (SSC) sebagai semen ramah lingkungan. Super sulfated cement
umumnya terdiri atas campuran slag, aktivator alkali, dan aktivator sulfat. Pada penelitian ini,
digunakan campuran ferronickel slag (FNS) halus, kalsium oksida (CaO) sebagai aktivator alkali
dan natrium sulfat (Na2SO4) sebagai aktivator sulfat. SSC dinilai lebih ramah lingkungan dan
memiliki ketahanan terhadap serangan sulfat. Pada studi ini akan diamati pengaruh variasi kadar
Na2SO4 terhadap nilai kekuatan tekan dan nilai volume of permeable voids (VPV) pada super
sulfated cemet mortar. Variasi kadar Na2SO4 yang digunakan adalah sebesar 2,5%; 5%; 7,5%; dan
10%. Nilai kekuatan tekan pada umur 28 hari dengan variasi natrium sulfat 0%; 2,5%; 5%; 7,5%;
dan 10% adalah 12,550 MPa; 11,880 MPa; 12,430 MPa; 14,785 MPa; dan 11,312 MPa. Hasil
pengujian VPV pada umur 28 hari dengan variasi Na2SO4 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10% adalah
17,204%; 26,781%; 23,912%; 21,518%; dan 24,371%.