dc.description.abstract |
Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas, sehingga dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Dalam proses pembangunan infrastruktur, dibutuhkan material konstruksi utama berupa mortar dan beton. Namun, dalam pembuatan mortar dan beton diperlukan bahan semen, yang pengolahannya membutuhkan energi dan bahan bakar fosil yang dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, penggunaan super sulfated cement (SSC) sebagai bahan material konstruksi yang ramah lingkungan dapat menjadi alternatif dalam pembuatan beton dan mortar. SSC merupakan campuran yang terdiri dari slag, aktivator sulfat, dan aktivator alkali. Bahan ini dianggap sebagai material konstruksi ramah lingkungan serta memiliki ketahanan yang baik terhadap serangan sulfat. Dalam penelitian ini, material yang digunakan meliputi feronikel slag (FNS) sebagai pengganti semen, kalsium oksida (CaO) sebagai aktivator alkali, dan natrium sulfat (Na2SO4) sebagai aktivator sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar natrium sulfat terhadap porositas dan sorptivity pada campuran SSC berbahan dasar FNS, dengan water to binder ratio yang ditetapkan sebesar 0,45. Variasi kadar Na2SO4 yang digunakan adalah sebesar 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10%. Didapatkan nilai koefisien initial absorption dengan variasi Na2SO4 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10% secara berurutan sebesar 0,0036 mm/s0,5; 0,00476 mm/s0,5; 0,00454mm/s0,5; 0,00354 mm/s0,5; 0,00665 mm/s0,5. Pada umur mortar 28 hari didapat nilai porositas secara berurutan yaitu 21,59%; 23,64 %; 21,89%; 21,67%; dan 22,48% dan nilai koefisien penyerapan air sebesar 0,000142 cm2/s; 0,000222 cm2/s; 0,000181 cm2/s; 0,000146 cm2/s; 0,000215 cm2/s. |
en_US |