Abstract:
Pembangunan infrastruktur merupakan aspek penting bagi suatu negara dan terus berkembang seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Penggunaan mortar dalam bidang konstruksi juga menjadi umum dan penting. Namun, produksi semen yang tinggi memiliki dampak negatif pada lingkungan, seperti emisi karbon dioksida (CO2). Untuk mengatasi masalah ini, digunakan Super Sulfated Cement (SSC), yang terbuat dari campuran Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS), aktivator sulfat, dan aktivator alkali. GGBFS adalah limbah industri baja yang memiliki manfaat sebagai bahan tambahan pada semen. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar aluminium sulfat (Al2(SO4)3) sebagai aktivator sulfat terhadap kekuatan tekan dan nilai UPV pada campuran SSC pada umur 7, 14, 28, dan 56 hari. Variasi kadar Al2(SO4)3 ditetapkan sebesar 0%; 0,25%; 0,5%; 0,75%; 1% dengan rasio air terhadap binder diambil sebesar 0,4. Penggunaan Ordinary Portland Cement (OPC) sebagai aktivator alkali ditetapkan sebesar 10% dan kadar SP sebesar 0,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Al2(SO4)3 sebesar 0,75% menghasilkan kekuatan tekan optimum dengan nilai sebesar 25,23 MPa pada umur 56 hari. Nilai UPV optimum diperoleh pada kadar Al2(SO4)3 sebesar 0,25% dengan kecepatan rambat gelombang ultrasonik pada umur 56 hari sebesar 3661,946 m/s. Hubungan kekuatan tekan dan UPV memiliki nilai R2 yang mendekati 1 sehingga data memiliki hubungan yang baik.