Abstract:
Produktivitas tenaga kerja menentukan kesuksesan proyek konstruksi. Namun, tenaga konstruksi merupakan salah satu pekerjaan dengan tuntutan dan risiko kerja yang tinggi. Banyak faktor yang dapat membuat lingkungan kerja menjadi penuh dengan tekanan. Tekanan dan tuntutan ini dapat menjadi permasalahan bagi kesehatan mental para pekerja, yaitu timbulnya ancaman stres. Namun bahayanya stres ini tidak berhenti sampai di situ saja karena sering kali merupakan tanda awal dari
terjadinya efek lanjutan yaitu burnout. Kondisi burnout inilah yang dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga konstruksi dan menimbulkan efek domino bagi keberlangsungan suatu proyek. Untuk menjawab masalah tersebut, dibuatlah tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi tingkat burnout dan produktivitas kerja serta menganalisis pengaruh burnout terhadap produktivitas
tenaga kerja di proyek konstruksi. Pengumpulan data melalui pengisian kuesioner dengan teknik wawancara menggunakan instrumen MBI-GS dan indikator terkait produktivitas kerja terhadap 72 tukang dan laden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dari 4 proyek konstruksi gedung bertingkat. Analisis dengan metode statistik deskriptif dan uji korelasi non parametrik Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan tukang dan laden mengalami burnout pada kategori
rendah dalam pekerjaannya. Mereka lebih banyak mengalami kelelahan secara emosional saat bekerja. Para pekerja dapat dikatakan produktif dalam pekerjaannya, di mana tingkat produktivitasnya berada pada kategori sedang. Lalu tidak ada pengaruh kondisi burnout terhadap produktivitas tenaga kerja pada keempat proyek konstruksi ini.