Abstract:
Pembangunan gedung bertingkat tinggi telah berkembang dalam 20 tahun terakhir. Indonesia berada pada peringkat 9 dari 65 untuk negara dengan jumlah bangunan setinggi 150 meter atau lebih (Council on Tall Buildings and Urban Habitat, 2023). Salah satu sistem penahan gaya lateral inovasi untuk mengurangi terjadinya displacement lateral dan meningkatkan kekakuan bangunan adalah sistem outrigger dan belt truss. Pemilihan sistem struktural outrigger dan belt truss sudah banyak digunakan, namun peraturan perencanaan ketahanan gempa untuk struktur baik nasional maupun internasional belum menetapkan besarnya faktor modifikasi respons, R, serta parameter gempa lainnya seperti faktor reduksi daktilitas (𝑅𝜇), faktor kuat lebih sistem (Ω0), dan faktor defleksi amplifikasi (𝐶𝑑). Pada studi ini dilakukan analisis respons spektrum dan analisis nonlinear Modal Pushover Analysis (MPA) untuk gedung simetris segi empat menggunakan sistem outrigger dan belt truss dengan ketinggian gedung 35 lantai. Berdasarkan analisis yang dilakukan, balok dan kolom di sekitar outrigger perlu elemen yang lebih besar untuk mengatasi gaya aksial, momen, dan geser yang terjadi akibat desain berbasis kapasitas outrigger. Sendi plastis pertama yang dihasilkan mode dominan (mode 1 arah X dan mode 2 arah Y) akibat MPA adalah pada elemen outrigger sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Faktor modifikasi respons (R) yang didapatkan sebesar 6,05 (arah X dan Y) masih mendekati R asumsi awal = 6. Parameter gempa lain yang diperoleh untuk arah X dan Y adalah 𝑅𝜇 sebesar 2,495 dan 2,481, Ω0 sebesar 2,425 dan 2,438, dan 𝐶𝑑 sebesar 3,922 dan 3,932.