Asesmen penerapan standar BIM Execution Plan pada proyek konstruksi di Indonesia

Abstract

Dalam dunia konstruksi saat ini, penggunaan Building Information Modelling telah mulai diterapkan dalam beberapa pekerjaan konstruksi. Building Information Modelling mengintegrasikan berbagai komponen pekerjaan dalam dunia konstruksi. Namun, setiap individu maupun konsentrasi keilmuan dalam proses konstruksi memiliki standar yang beragam seperti luasan lingkup kerja, tingkat kedetailan, biaya yang direncanakan, hingga perbedaan sarana pendukung seperti penggunaan hardware dan software yang beragam. BIM Execution Plan merupakan dokumen panduan untuk mengatur dan menyelaraskan prosedur penggunaan BIM dalam suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kelengkapan elemen BIM Execution Plan (BEP) pada proyek yang telah mengaplikasikan Building Information Modelling dan mengidentifikasi penerapan BIM Execution Plan (BEP) pada pelaku konstruksi yang telah mengaplikasikan Building Information Modelling. Tingkat kelengkapan dari dokumen BEP diukur dengan membandingkan dengan beberapa panduan penyusunan BEP di dunia seperti dari United State General Service Administration, Building SmartAliance, hingga panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR Republik Indonesia. Pembatasan masalah pada penelitian ini hanya dilakukan pada pihak kontraktor dan konsultan yang mengimplementasikan Building Information Modelling serta berdomisili pada daerah DKI Jakarta dan Bandung. Penelitian dilakukan menggunakan kuesioner yang disebar kepada 14 pelaku konstruksi yang mengerjakan proyek gedung yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase kelengkapan elemen BEP responden sebesar 69,39% serta sebesar 79% dari responden memiliki seluruh kategori elemen dalam dokumen BIM Execution Plan.