Kajian koefisien material bangunan Asrama : studi kasus proyek Asrama SMP SMA Karangturi Semarang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Adianto, Yohanes Lim Dwi
dc.contributor.author Wahyudi, Prinsen Fernando
dc.date.accessioned 2024-09-23T08:49:56Z
dc.date.available 2024-09-23T08:49:56Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp45401
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18759
dc.description 7008 - FTS en_US
dc.description.abstract Setiap konstruksi menggunakan material untuk pelaksanaan pembangunannya. Material paling umum ditemukan dalam konstruksi struktur beton merupakan besi, bekisting, dan semen. Sebelum dilakukannya sebuah konstruksi, perlu dilakukan estimasi untuk mendapatkan kebutuhan material pelaksanaan konstruksi tersebut. Dari hasil estimasi, kontraktor dapat membuat keputusan akan kelayakan pembangunan konstruksi serta biaya total dari sebuah konstruksi. Konstruksi yang sejenis dapat menjadi pembanding apakah konstruksi yang akan datang lebih efisien dari segi material pelaksanaan konstruksi. Skripsi ini bertujuan untuk mendalami hal kebutuhan material dan melihat efektivitas desain dari segi material dari asrama lama dan asrama baru SMA Karangturi Semarang. Hal yang dapat membantu melihat efisiensi desain dari konstruksi asrama lama dan baru SMA Karangturi merupakan rasio koefisien perbandingan antar material dan koefisien perbandingan material dengan luas bangunan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, perhitungan rencana anggaran biaya dari kedua konstruksi tersebut. Setelah material dan harga yang didapat, dilakukan perhitungan koefisien besi, beton, bekisting, semen dengan luas bangunan, dan koefisien besi per volume beton, koefisien bekisting per volume beton. Didapatkan koefisien besi per luas bangunan asrama lama 31 kg/m2, asrama baru 45 kg/m2. Koefisien beton per luas bangunan asrama lama 0,234 m3/m2, asrama baru 0,293 m3/m2. Koefisien bekisting per luas bangunan asrama lama 2,11 m2/m2, asrama baru 2,35 m2/m2. Koefisien semen per luas bangunan asrama lama 1,8 sak/m2, asrama baru 2,25 sak/m2. Koefisien besi per volume beton asrama lama 138 kg/m3, asrama baru 163 kg/m3. Koefisien bekisting per volume beton asrama lama 9,01 m2/m3, asrama baru 8,03 m2/m3. Pekerjaan yang rata-rata memiliki koefisien besi per volume beton terbesar adalah pekerjaan kolom dan koefisien beton per luas bangunan adalah pekerjaan pelat lantai. Dari segi material, asrama baru lebih boros jika dibandingkan dengan asrama lama. Dari segi koefisien berat besi per volume beton, proyek asrama lebih tidak efisien dari proyek apartemen dan hotel. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI en_US
dc.subject KOEFISIEN MATERIAL KONSTRUKSI en_US
dc.subject KEBUTUHAN MATERIAL KONSTRUKSI en_US
dc.subject RENCANA ANGGARAN BIAYA en_US
dc.title Kajian koefisien material bangunan Asrama : studi kasus proyek Asrama SMP SMA Karangturi Semarang en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101901015
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0403116701
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account