Penerapan sistem dan manajemen keselamatan konstruksi pada proyek konstruksi rel kereta api : studi kasus Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Abstract

Penerapan Sistem dan Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMK2) merupakan instrumen penting dari proyek konstruksi yang wajib dimiliki dan diterapkan oleh penyedia maupun pengguna jasa konstruksi. SMK2 diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 yang bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pengawasan penerapan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlangsungan (K4) dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan jasa konstruksi oleh badan usaha sektor konstruksi. . Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan SMK2 pada Proyek KCJB berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 dan menemukenali permasalahan dalam penerapan SMK2 pada Proyek KCJB.Wawancara dilakukan kepada responden terpilih pada perusahaan PT. KCIC dan CDJO. Data dianalisis untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan SMK2 pada Proyek KCJB. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerapan SMK2 Proyek KCJB berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 adalah memuaskan dengan tingkat pencapaian sebesar 88,24%. Permasalahan yang ditemukan pada penerapan SMK2 pada proyek konstruksi rel kereta api khususnya pada Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah ketidakdisiplinan tenaga kerja asing dalam menjalankan prosedur pekerjaan dan perawatan kebersihan fasilitas pekerjaan.