Pemodelan dan rekomendasi peningkatan minat beli ulang konsumen cafe : studi kasus di Cafe Pojok Tilu Tilu

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wibisono, Yogi Yusuf
dc.contributor.author Talar, Vincendias Kalyaputra
dc.date.accessioned 2024-09-20T07:53:58Z
dc.date.available 2024-09-20T07:53:58Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp45768
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18749
dc.description 6380 - FTI en_US
dc.description.abstract Peningkatan industri makanan dan minuman di Jawa Barat pasca COVID-19. Pada tahun 2022, Jawa Barat mengalami kenaikan jumlah industri makanan dan minuman sebesar 3,68% dibandingkan tahun sebelumnya dan peningkatan ini terus terjadi setiap tahunnya. Tetapi peningkatan jumlah industri ini tentunya akan memperbanyak pesaing yang dapat memberikan dampak berupa penurunan penjualan bagi pihak tertentu, salah satunya terjadi pada café Pojok Tilu Tilu. Pojok Tilu Tilu merupakan sebuah café yang telah berdiri sejak tahun 2020. Hanya saja, pada tahun 2023 Pojok Tilu Tilu mengalami penurunan pendapatan yang cukup drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini diduga terjadi akibat rendahnya minat beli ulang konsumen. Maka dari itu, penelitian dilakukan untuk dapat mencari tahu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat beli ulang konsumen beserta usulan perbaikan yang sesuai pada café Pojok Tilu Tilu. Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini memiliki tujuh variabel yaitu suasana café, harga, kualitas makanan atau minuman, lokasi, kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan minat beli ulang dengan total enam hipotesis yang akan diuji. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan jumlah 109 responden yang dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengujian data dilakukan menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan Importance-Performance Map Analysis (IPMA). Pengujian PLS-SEM dilakukan dengan menggunakan evaluasi model pengukuran dan evaluasi model struktural. Berdasarkan hasil evaluasi model struktural, terdapat tiga dari enam hipotesis yang gagal ditolak. Dengan demikian, terdapat dua buah variabel yang dapat mempengaruhi minat beli ulang konsumen yaitu suasana café dan kualitas makanan atau minuman. IPMA digunakan untuk menentukan prioritas perbaikan yang akan diusulkan secara berturut-turut suasana café dan kualitas makanan atau minuman. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh tujuh buah usulan perbaikan yang telah didiskusikan dan disetujui oleh pihak café Pojok Tilu Tilu. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Pemodelan dan rekomendasi peningkatan minat beli ulang konsumen cafe : studi kasus di Cafe Pojok Tilu Tilu en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6132001009
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0417057401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account