Abstract:
Industri makanan dan minuman telah berperan dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. Menurut Menteri Perindustrian dan Badan Pusat Statistik, industri atau usaha makanan dan minuman telah menyumbang sebesar 1,2 kuadriliun atau 6,32% dari total pendapatan ekonomi Indonesia pada tahun 2022. Terdapat banyak usaha makanan yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah Restoran X. Restoran X merupakan tempat makan yang terletak di Bogor Selatan dan menjual aneka ragam mie. Permasalahan yang ditemukan adalah terdapat penurunan pendapatan pada Restoran X yang terhitung sejak tahun 2020 hingga 2023. Hal ini tentunya menjadikan kesulitan bagi Restoran X dikarenakan penurunan pendapatan menyebabkan kesulitan pencapaian target setiap bulannya. Dalam penelitian terdapat lima buah variabel independen, yaitu kualitas pelayanan, kualitas makanan, atmosfer atau suasana, harga, dan lokasi. Selain itu terdapat sebuah variabel mediating berupa kepuasan pelanggan dan variabel dependen berupa niat beli ulang. Terdapat enam buah hipotesis yang diuji dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan teknik sampling berupa convenience sampling, diperoleh sebanyak 126 data untuk proses pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Model), Kemudian dilakukan penentuan prioritas variabel dengan menggunakan IPMA (Importance Performance Map Analysis). Penelitian berhasil menghasilkan sembilan rancangan usulan perbaikan yang telah diterima oleh pemilik Restoran X, yaitu penggunaan hanging heat lamp, penggunaan alat ukur untuk porsi, penggunaan wadah tertutup untuk penyimpanan sayur, penetapan tata penyajian mie, ketentuan penggantian air rebusan, pelatihan pekerja, promosi berupa bundling, dan program loyalitas pelanggan.