Abstract:
Foodsmel merupakan salah satu usaha di Kota Bandung yang bergerak dalam sektor industri makanan dengan menjual produk frozen food maupun makanan siap saji. Sejak memulai usaha, Foodsmel cenderung tidak dapat mencapai target penjualan pada beberapa bulan tertentu setiap tahunnya. Saat pandemi masuk ke Indonesia, Foodsmel telah berupaya memperluas media penjualan dan menambah variasi makanan. Hal tersebut membantu Foodsmel mencapai target penjualan, namun tidak berlangsung lama. Hingga saat ini, Foodsmel cenderung mengalami penurunan penjualan sehingga tidak dapat mencapai target. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan usulan bauran pemasaran berdasarkan segmenting, targeting, dan positioning yang tepat. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan segmentasi pasar yang didasari pada hasil identifikasi variabel terkait faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian frozen food maupun makanan siap saji. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner. Terdapat total 111 data yang digunakan dalam penelitian ini. Segmenting dilakukan menggunakan K-Means clustering dan menghasilkan tiga segmen dengan karakteristik yang berbeda-beda. Selanjutnya, dilakukan pemilihan target pasar atau targeting dengan menyesuaikan karakteristik masing-masing segmen dengan kelebihan maupun kekurangan Foodsmel berdasarkan analisis SWOT. Segmen tiga merupakan segmen yang terpilih untuk dijadikan target pasar Foodsmel dengan karakteristik yang memperhatikan aspek harga. Positioning dilakukan dengan membuat perceptual map untuk mengetahui posisi Foodsmel dibandingkan kompetitornya berdasarkan variabel harga serta promosi. Usulan bauran pemasaran untuk Foodsmel meliputi 4P (product, price, place, promotion) yang mana diantaranya adalah dengan memperbaiki label yang terdapat pada kemasan agar lebih informatif dan menarik, memperluas media penjualan online di marketplace, memberikan penawaran menarik, mengikuti bazar atau event tertentu, dan membuat brosur.