Abstract:
Perkembangan teknologi yang pesat selama beberapa tahun terakhir telah menghadirkan kebiasaan baru dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Kebiasaan baru ini juga diperkuat dengan hadirnya pandemi Covid-19 yang terjadi di mana pembatasan sosial diberlakukan, sehingga sebagian besar kegiatan sosial dilakukan secara daring. Kebiasaan melakukan kegiatan sosial secara daring membuat banyak perusahaan yang bergerak dengan basis luring mengalami kerugian bahkan sampai harus menutup usahanya, tidak terkecuali perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Kekhawatiran akan apakah perusahaan dapat mengatasi tantangan yang muncul baik karena perkembangan teknologi maupun pandemi Covid-19 yang terjadi, para pemangku kepentingan perusahaan memerlukan jaminan atas kredibilitas operasional perusahaan yang bisa didapatkan melalui laporan keuangan periodik perusahaan dengan proses audit. Proses audit dilakukan untuk melihat apakah laporan keuangan periodik perusahaan memiliki risiko salah saji material yang besar atau tidak dengan melakukan prosedur uji pengendalian internal perusahaan. Berkaitan dengan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan, siklus pembelian dapat menjadi salah satu siklus penting untuk memutuskan apakah auditor dapat bergantung kepada pengendalian internal perusahaan atau tidak. Proses audit sendiri dapat dilakukan oleh firma jasa profesional audit yang salah satunya adalah KAP ABX. Telah berdiri di Indonesia sejak tahun 1980-an, KAP ABX menghadirkan jasanya melalui 2.000 tenaga profesional di Indonesia. KAP ABX berkomitmen kuat untuk terus mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi yang terjadi di dalam bidang audit agar kemudian dapat memberikan performa pelayanan terbaik untuk para pelanggannya. Salah satu perusahaan yang diberikan jasa profesional audit oleh KAP ABX adalah PT KSX yang bergerak di bidang penerbitan. PT KSX merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan di mana siklus pembelian menjadi salah satu siklus terpenting di perusahaan karena PT KSX bertugas untuk menyediakan barang berkualitas tinggi kepada konsumennya. Proses audit yang dilakukan terhadap siklus pembelian diawali dengan pemahaman mengenai siklus pembelian PT KSX. Pemahaman ini bisa didapatkan melalui inquiry kepada klien maupun inspeksi terhadap dokumen terkait siklus pembelian PT KSX yang kemudian pemahaman akan masuk ke kertas kerja baik yang berbentuk naratif maupun berbentuk flowchart. Setelah pemahaman didapatkan, proses audit dilanjutkan dengan melakukan prosedur uji pengendalian internal PT KSX. Prosedur uji pengendalian internal dimulai dengan memilih sampel yang dibutuhkan sesuai dengan seberapa sering frekuensi transaksi terjadi dan bagaimana cara melakukan pengendalian internal tersebut. Sudah terpilihnya sampel sesuai kriteria, maka uji pengendalian internal perusahaan klien pun dilanjutkan dengan melihat apakah pengendalian di PT KSX sudah dilakukan secara sesuai dengan melakukan aktivitas vouching agar kemudian dapat melihat apakah auditor dapat bergantung kepada pengendalian internal perusahaan klien atau tidak. Dengan menjalankan prosedur uji pengendalian internal perusahaan klien atas siklus pembelian di perusahaan penerbitan PT KSX sesuai dengan standar audit yang berlaku, maka dapat diperoleh kesimpulan apakah transaksi di siklus pembelian sudah disajikan secara wajar atau belum. PT KSX sendiri telah melakukan pengendalian internalnya secara baik, sehingga auditor dapat bergantung kepada pengendalian internal PT KSX. Kedepannya diharapkan, PT KSX dapat dengan cepat memberikan dokumen terkait transaksi sampel yang dibutuhkan kepada KAP ABX dan KAP ABX dapat menerapkan pemahaman yang lebih mendalam terkait PT KSX.