Abstract:
Setiap perusahaan tentunya bertujuan untuk menciptakan kinerja keuangan yang baik. Sektor farmasi menjadi salah satu sektor yang membawa dampak besar pada pembangunan ekonomi negara Indonesia. Terdapat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan, antara lain jumlah dewan direksi, frekuensi rapat dewan direksi, dan likuiditas perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah dewan direksi, frekuensi rapat dewan direksi, dan likuiditas terhadap kinerja keuangan perusahaan di sektor farmasi pada periode 2018- 2022. Populasi pada penelitian ini adalah 12 perusahaan, dimana penentuan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah sebanyak 8 perusahaan pada sektor farmasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2018-2022. Perusahaan yang digunakan antara lain Daria-Varia Laboratoria Tbk, Indofarma Tbk, Kimia Farma Tbk, Kalbe Farma Tbk, Merck Tbk, Pharos Tbk, Pyridam Farma Tbk, dan Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Data yang didapatkan akan diolah dengan Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 26. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Analisis Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis, Uji Koefisien Determinasi, dan Uji Regresi Linear Berganda. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa jumlah dewan direksi dan frekuensi rapat dewan direksi tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, sedangkan likuiditas berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Ketiga variabel independen tersebut terbukti berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan bagi para pembaca.