Evaluasi balanced scorecard dan penerapan strategi pada PT. TS

Show simple item record

dc.contributor.advisor Felisia
dc.contributor.author Agatha, Vania
dc.date.accessioned 2024-09-13T08:21:00Z
dc.date.available 2024-09-13T08:21:00Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp44079
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18688
dc.description 25135 - FE en_US
dc.description.abstract Industri 4.0 merupakan level baru bagi perusahaan dengan digitalisasi dan pembaruan dalam proses manufaktur merupakan kebutuhan industri saat ini. Industri 4.0 memang masih visioner, namun konsepnya akan mencakup Internet of Things, Industrial Internet, Smart Manufacturing, dan Cloud based Manufacturing (Vaidya, Saurabh; Ambad, Prashant; and Santosh Bhosle, 2018). Melihat urgensinya di bidang teknologi, lulusan Teknologi Informasi (TI) semakin gencar dicari, namun lulusan yang tersedia tidak mampu memenuhi mutu dari permintaan pasar. PT TS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang TI. Pada tahun 2020, PT TS mengalami penurunan laba hingga 88,7%, sehingga mendorong manajemen untuk segera mengambil aksi dan melakukan penyusunan strategi yang lebih baik, salah satunya dengan menerapkan balanced scorecard. Balanced scorecard adalah teknik evaluasi dan pengendalian strategi. Sesuai namanya, balanced scorecard dimaksudkan untuk menyeimbangkan antara ukuran keuangan dan ukuran non keuangan (David & David, 2017:369). Strategi dapat dirumuskan dengan beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yang dirancang untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif mengenai kejadian-kejadian yang telah terjadi. Data dikumpulkan melalui penelitian lapangan dengan melakukan wawancara, melihat dokumentasi, dan penelitian kepustakaan. PT TS telah membuat daftar strengths, weaknesses, opportunities, dan threats yang terjadi dalam perusahaan pada akhir tahun 2020, namun belum membuat matriksnya. PT TS pun telah membuat balanced scorecard yang memuat 4 perspektif; perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Namun dari tujuan yang terdapat dalam 4 perspektif tersebut masih belum terlihat hubungan sebab akibatnya. Perbaikan dilakukan dengan membuat matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats. Dari hasil matriks SWOT kita bisa memperbaiki tujuan dalam balanced scorecard, sehingga balanced scorecard menjadi lebih relevan dengan kebutuhan perusahaan dan terlihat hubungan sebab akibat yang terjadi. Untuk menunjang keberhasilan implementasi perbaikan balanced scorecard, perusahaan sebaiknya fokus pada peningkatan kompetensi karyawan karena memiliki dampak yang besar ke berbagai tujuan yang hendak dicapai pada proses bisnis internal, perusahaan juga harus mengontrol keberhasilan tujuan terdapatnya pelanggan baru dengan mengkoordinasikan berbagai faktor yang mempengaruhinya, dan melakukan review secara berkala, misalnya tiga bulan sekali. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject BALANCED SCORECARD en_US
dc.subject SWOT en_US
dc.title Evaluasi balanced scorecard dan penerapan strategi pada PT. TS en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6041801012
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0401028301
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account