dc.description.abstract |
Perkembangan dunia bisnis membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Perusahaan harus menciptakan keunggulan kompetitif dan memperhatikan kualitas produk supaya dapat bertahan dan bersaing dengan para kompetitornya. Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan proses utama sehingga perusahaan perlu memastikan bahwa proses produksi telah berjalan dengan efektif dan efisien. CV. Perajutan Sahabat merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil. Perusahaan memiliki masalah terkait produk cacat dan tidak tercapainya target produksi. Masalah tersebut menunjukkan bahwa proses produksi di perusahaan belum berjalan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pemeriksaan operasional dapat dilakukan untuk membantu perusahaan dalam mengatasi masalah tersebut. Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi prosedur dan kinerja operasi suatu perusahaan. Pemeriksaan operasional bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan ekonomis perusahaan. Terdapat lima tahap dalam melakukan pemeriksaan operasional yaitu planning, work program, field work, development of review findings and recommendations dan reporting. Hasil dari pemeriksaan operasional adalah rekomendasi untuk mengatasi masalah dan melakukan perbaikan pada proses produksi. Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengurangi tingkat kecacatan produk dan mencapai target produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu studi lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi dan dokumentasi serta studi literatur. Setelah data dikumpulkan, peneliti mengolah data secara kualitatif dengan menggunakan diagram tulang ikan untuk mengetahui faktor penyebab kecacatan produk dan tidak tercapainya target produksi serta analisis kuantitatif dengan menghitung total kerugian yang dialami perusahaan akibat adanya rework dan retur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, masalah yang ada di CV. Perajutan Sahabat merupakan critical problem yaitu tingkat kecacatan produk yang melebihi batas toleransi dan tidak tercapainya target produksi. Masalah tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor bahan baku, manusia, mesin dan metode. Total kerugian yang dialami oleh perusahaan dari bulan Agustus sampai Oktober 2023 yaitu Rp 75.877.423 yang terdiri dari biaya rework sebesar Rp 70.402.423 dan biaya retur sebesar Rp 5.475.000. Perusahaan juga mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan pesanan pelanggan. Rekomendasi yang diberikan peneliti untuk perusahaan yaitu melakukan pemeriksaan terhadap kualitas bahan baku, melakukan pengawasan terhadap proses produksi, melakukan maintenance mesin secara rutin, membuat kebijakan dan prosedur proses produksi secara tertulis, menerapkan sistem penghargaan dan hukuman yang dapat memotivasi karyawan serta mengingatkan karyawan untuk selalu menjaga kebersihan ruangan. |
en_US |