Abstract:
Pada triwulan II 2023, perekonomian Indonesia meningkat sebesar 5,17%. Salah satu industri dengan penjualan yang meningkat adalah industri otomotif, terutama dalam hal penjualan sepeda motor bekas. Penjualan yang meningkat berpotensi memperbesar skala perusahaan sehingga risiko juga meningkat. Perusahaan dapat menjalankan aktivitas operasional dengan baik dan menekan risiko apabila menerapkan pengendalian internal. Pengendalian internal perlu diterapkan di seluruh aktivitas perusahaan, termasuk siklus penjualan. Siklus penjualan merupakan siklus yang terpenting di dalam perusahaan karena perusahaan memperoleh pendapatan dan keuntungan atas penjualan kepada pelanggan pada siklus ini. Oleh karena itu, perusahaan perlu memeriksa dan mengevaluasi pengendalian internal yang telah diterapkan untuk memastikan pengendalian internal dapat meningkatkan kualitas aktivitas operasi perusahaan serta mencegah terjadinya berbagai risiko yang ada, terutama pada siklus penjualan. Framework pengendalian internal yang digunakan di dalam penelitian ini adalah COSO Internal Control-Integrated Framework. Pengendalian internal perusahaan dievaluasi menggunakan 5 komponen pada COSO Internal Control-Integrated Framework, yaitu control environment, risk assessment, control activities, information and communication, dan monitoring. 5 komponen ini terbagi lagi menjadi 17 prinsip. Tujuan dilakukannya kegiatan pengevaluasian pada pengendalian internal adalah untuk menilai apakah perusahaan telah menerapkan pengendalian internal pada aktivitas di siklus penjualan dengan baik atau belum. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan beberapa teknik pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Data yang dikumpulkan digunakan untuk mengetahui penerapan pengendalian internal pada siklus penjualan perusahaan dan menilai pengendalian internal tersebut dalam upaya meningkatkan efektivitas operasional perusahaan. Objek pada penelitian ini adalah pengendalian internal pada siklus penjualan Sanjaya Motor Bandung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, komponen control environment dan risk assessment berada pada tingkatan 2 dan komponen control activities, information and communication, serta monitoring berada pada tingkatan 4. Pada tingkat 2, proses mencapai tujuan melalui penerapan serangkaian kegiatan dasar yang lengkap dan dapat dikategorikan sebagai beroperasi., sedangkan pada tingkat 4, proses mencapai tujuan telah didefinisikan dengan baik dan seluruh kinerja diukur secara kuantitatif dan dipantau. Angka average maturity level untuk kelima komponen pengendalian internal ini belum dapat dinilai baik atau tidaknya karena masih belum terdapat standar acuannya, terlebih secara spesifik untuk UMKM. Akan tetapi, menurut teori maturity level pada COBIT 4.1, pengendalian internal pada komponen control activities, information and communication, dan monitoring telah diterapkan dengan baik, namun untuk pengendalian internal pada komponen control environment dan risk assessment masih kurang memadai sehingga perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan. Dalam upaya meningkatkan pengendalian internal perusahaan, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk perusahaan. Perusahaan dapat memperbarui SOP penjualan tertulis, memperbarui struktur organisasi tertulis dan segregation of duties, memperbarui alur prosedur pada siklus penjualan, mengadakan training formal, memperkuat keamanan perangkat dan sistem, dan mempertimbangkan regenerasi kepemilikan usaha. Dengan adanya rekomendasirekomendasi tersebut, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan pengendalian internalnya dan terhindar dari segala macam risiko yang berpotensi akan terjadi.