Analisis indeks tenaga kerja dan bahan pekerjaan elektrikal pada proyek rumah tinggal di Kota Bandung

Abstract

Sumber daya seperti material, alat, dan kemampuan tenaga kerja harus dikelola dengan baik sehingga tidak ada kerugian yang terjadi di dalam suatu proyek. Pengambilan keputusan yang tepat dalam perencanaan biaya akan menghasilkan kesesuaian biaya taksiran dan biaya sebenarnya dilapangan. Sehingga perhitungan volume pekerjaan serta harga harus dilakukan dengan teliti sesuai aturan yang ada. Pada saat ini Indonesia memiliki aturan indeks bahan dan tenaga kerja. Perhitungan indeks tenaga kerja serta bahan dapat dilakukan dengan produktivitas. Produktivitas dapat dinyatakan sebagai rasio antara hasil terhadap sumber dan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas produktivitas yang terjadi di lapangan dan mencari nilai indeks tenaga kerja dan bahan dari pekerjaan elektrikal sesuai perhitungan kecepatan produktivitas dari hasil data angket. Kemudian digunakan metode craftsman questionnaire untuk mencari person-hour lost per crafstman per week untuk menghitung kecepatan produktivitas.. Indeks tenaga kerja dan yang didapat akan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28 Tahun 2016. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan indeks tenaga kerja dan bahan pekerjaan elektrikal yang belum tercantum pada peraturan tersebut seperti pemasangan 1 buah titik lampu taman, pemasangan 1 buah titik stop kontak, dan pemasangan 1 buah titik penangkal petir konvensional. Didapat selisih antara standar yang telah ada dengan hasil perhitungan indeks tenaga kerja dan bahan penelitian ini adalah maksimum 71,49 % dan minimum 41,83%. Hal tersebut karena metode pelaksanaan yang berbeda, faktor kembang dan susut, faktor kehilangan dari bahan/material yang digunakan, faktor upah yang berbeda, serta komposisi pekerja yang berbeda.