Abstract:
Risiko finansial yang ditimbulkan akibat dari suatu kematian tentunya tidak dapat dihindarkan.
Asuransi jiwa menjadi salah satu instrumen yang dapat mengalihkan risiko tersebut. Asuransi
jiwa memberikan manfaat yang besarnya sudah ditetapkan, sehingga nilai manfaat yang diperoleh
menjadi kurang berarti akibat inflasi. Asuransi jiwa unit link menawarkan fungsi investasi dan
fungsi proteksi dalam satu kontrak. Pada asuransi jiwa unit link, saat pemegang polis memutus
kontrak asuransi atau melakukan surrender, maka pemegang polis tidak akan mendapatkan
manfaat. Oleh karena itu, ada kontrak asuransi jiwa unit link yang menawarkan opsi untuk
surrender di mana jika pemegang polis memutus kontrak sebelum masa jatuh tempo maka
pemegang polis akan tetap memperoleh manfaat surrender. Pada skripsi ini akan dibahas
bagaimana menentukan besar premi tunggal asuransi jiwa unit link baik dengan opsi surrender
ataupun tidak. Pada skripsi ini akan digunakan metode simulasi dengan menggunakan Tabel
Mortalitas Indonesia IV serta aset yang diperdagangkan di Indonesia. Hasil simulasi menunjukkan
bahwa besar premi tunggal bersih asuransi jiwa unit link dengan opsi surrender lebih mahal
dibandingkan besar premi tunggal bersih asuransi jiwa unit link tanpa opsi surrender. Hasil
simulasi juga menunjukkan bahwa asuransi jiwa unit link yang menyertakan garansi akan
membuat ekspektasi nilai saat ini (Expected Present Value, EPV) dari manfaat asuransi jiwa
endowmen semakin besar ketika jangka waktunya semakin panjang.