dc.description.abstract |
Kegemaran terhadap snacking pada generasi milenial (usia 26-41 tahun) di Indonesia membuat tingkat konsumsi es krim sebagai salah satu jenis snack meningkat. Di sisi lain, pada tahun 2020 dan 2021 Indofood Ice Cream mengalami kesulitan pemenuhan target penjualan untuk produk Espessia Es Potong yang target pasar utamanya adalah ibu rumah tangga generasi milenial. Dari hasil wawancara awal, diketahui terdapat beberapa aspek produk yang berdasarkan model keputusan konsumen menyebabkan ketertarikan target pasar utama terhadap produk rendah. Maka, dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat beli konsumen Espessia Es Potong. Model penelitian mencakup konstruk Attitude (AT), Perceived Behavioral Control (PBC), Subjective Norm (SN), Emotion Regulation Consumption (ERC), Variasi Produk (VP), Grafis dan Warna Kemasan (GWK), Social Media Advertising (SMA), Cita Rasa (CR), Non-Monetary Sales Promotion (NSP), Product Availability (PA), serta Niat Beli (NB). Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. 150 data responden yang memenuhi kriteria kemudian diolah menggunakan metode PLS-SEM melalui software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menyatakan bahwa Attitude (AT), Perceived Behavioral Control (PBC), dan Emotion Regulation Consumption (ERC) berpengaruh secara langsung terhadap Niat Beli (NB) dengan besar efek secara berturut-turut 26,7%, 16,3%, dan 44,2%. Adapun Grafis dan Warna Kemasan (GWK), serta Product Availability (PA) berpengaruh secara tidak langsung terhadap Niat Beli (NB). Terdapat 15 usulan peningkatan niat beli berdasarkan Importance-Performance Map Analysis (IPMA) yang telah dievaluasi oleh pihak marketing perusahaan. |
en_US |