Abstract:
Industri kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia, dengan minyak goreng sebagai produk turunan dari minyak kelapa sawit yang merupakan salah satu barang kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dengan tingginya potensi industri minyak kelapa sawit ini, banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan terbuka (listed entity) di bidang kelapa sawit. Kehandalan dari informasi yang tercakup pada laporan keuangan dari perusahaan perusahaan ini sangat dibutuhkan oleh investor dalam proses pengambilan keputusan bisnisnya. Kewajaran dari laporan keuangan dari listed entity harus diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam melakukan audit laporan keuangan di era ini, auditor dari KAP menggunakan audit digital untuk mendapatkan bukti audit yang lebih akurat, berkualitas, dan sekaligus meningkatkan efisiensi kerja. Pada kegiatan magang yang diikuti penulis dari kolaborasi antara Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dengan KAP CDE yang merupakan penyedia jasa audit profesional terkemuka di Indonesia, penulis mendapatkan kesempatan untuk ikut andil dalam prosedur pengujian pengendalian (test of control) pada aktivitas pembelian dan pengeluaran kas pada PT PMI yang bergerak di industri kelapa sawit. Program magang ini dilaksanakan dalam 2 (dua) kegiatan, yaitu Classroom based Training dan On-the-job Training yang dilaksanakan selama 4 (empat) bulan. Peserta magang mendapatkan wawasan dan praktik terkait proses audit laporan keuangan pada lini bisnis Assurance KAP CDE di lapangan dengan bimbingan Direct Manager dan tim audit masing-masing sesuai industri klien yang diaudit. Test of control aktivitas pembelian dan pengeluaran kas pada PT PMI dilakukan untuk menguji efektivitas dari implementasi internal control yang ada di PT PMI terkait reference dokumen pembelian, penentuan harga pembelian paling kompetitif, otorisasi pihak berwenang, kesesuaian antar dokumen pembelian dengan realisasi penerimaan barang atau jasa dan penagihan, jurnal pengakuan utang usaha dari pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Pemanfaatan audit digital digunakan dalam melakukan pengambilan sampel yang representatif untuk dilakukannya test of control dari aktivitas pembelian dan pengeluaran kas pada PT PMI. Hasil pelaksanaan test of control aktivitas pembelian dan pengeluaran kas adalah aktivitas pembelian dan pengeluaran kas dari PT PMI telah berjalan secara efektif tanpa adanya exception sehingga dapat mencegah atau mendeteksi What Can Go Wrong terkait pembelian dan pengeluaran kas yang mungkin tidak sesuai dengan kebijakan PT PMI, di antaranya dapat meminimalisir atau menekan kemungkinan pembelian dan pengeluaran kas fiktif atau ganda yang tidak terotorisasi, pembayaran terhadap Supplier yang tidak tepat atau tidak tercatat, adanya informasi invoices dari Supplier yang tidak tepat, pembelian yang tidak tercatat atau tidak sesuai barang yang diterima, jumlah pembayaran yang tercatat tidak sesuai dengan yang dibayarkan, jurnal terkait utang usaha dan pengeluaran kastidak di-posting secara tepat, pengeluaran kas tidak tercatat, dan periode pencatatan pembelian, pengakuan utang, dan pengeluaran kas yang tidak sesuai. Auditor dapat memutuskan untuk ‘rely on control‘ sehingga ukuran sampling untuk prosedur substantif tidak akan terlalu ekstensif. PT PMI diharapkan pula tetap mempertahankan kepatuhan dan kefektivitasan dari implementasi kebijakan internal control-nya dengan seefektif mungkin.