Abstract:
Sebagai salah satu negara produsen sekaligus pengekspor CPO terbesar, sebelum tahun 2011, Indonesia masih lebih banyak mengekspor CPO yang relatif bernilai tambah rendah. Untuk meningkatkan nilai tambah ekspor CPO, Indonesia berusaha untuk mengembangkan industri hilirnya. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah memberlakukan kebijakan hilirisasi sehingga produk yang diekspor tidak lagi produk mentah tetapi produk turunan atau barang jadi, yang akhirnya dapat
meningkatkan penerimaan devisa melalui ekspor produk turunan CPO. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi volume ekspor CPO di Indonesia dan melihat seberapa efektif kebijakan hilirisasi pada ekspor CPO di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis Ordinary Least Square (OLS) dengan data time series
dari tahun 1990 - 2020. Berdasarkan hasil penelitian, produksi, harga internasional, nilai tukar, luas lahan, tenaga kerja, dan kebijakan hilirisasi berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor CPO Indonesia.