Abstract:
Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan pendorong utama dalam pemulihan perekonomian Indonesia. Hal ini tercermin dari peran kontribusi UMKM yang mencapai 60% pada PDB Indonesia dan menyerap tenaga kerja nasional hingga 96%. Namun, di sisi lain tingkat pencurian dan pencurian mulai terjadi kembali yang disebabkan oleh pegawai sendiri. Pada sisi internal, pemilik UMKM teridentifikasi memiliki pengetahuan yang kurang dalam mengembangkan dan menjaga keamanan bisnis usahanya. Hal ini mengakibatkan seiring dengan perkembangan zaman, UMKM akan sangat mudah untuk terkena risiko pencurian dan penipuan. Analisis risiko tersebut berkaitan erat dengan siklus persediaan. UMKM X terpilih menjadi objek penelitian karena memiliki keterbatasan pengetahuan atas pentingnya sistem pengendalian internal dan belum terjalankannya sistem informasi akuntansi. Komponen sistem pengendalian internal menggunakan COSO Internal Control Framework. Selain itu, UMKM X yang bergerak di bidang manufaktur mendorong tingkat kemungkinan risiko pencurian yang lebih tinggi karena sulitnya mendeteksi penggunaan bahan baku. Siklus persediaan menjadi siklus yang memiliki keterkaitan erat dengan siklus penjualan, siklus pembelian, dan siklus produksi. Hal tersebut disebabkan karena siklus persediaan yang melibatkan aktivitas perpindahan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi yang dimiliki. Pencurian pada salah satu jenis barang tersebut akan berdampak pada siklus-siklus lainnya. Pada UMKM, alur penyimpanan persediaan masih tergolong sedeharna sehingga lebih banyak risiko yang teridentifikasi muncul. Maka dari itu, dibutuhkan sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi yang memadai untuk meminimalisasi terjadinya risiko atau ancaman pada setiap aktivitas di siklus persediaan UMKM. Metode penelitian yang dilakukan dalam melakukan analisis aktivitas pengendalian UMKM X adalah applied research yang membutuhkan data primer dan data sekunder. Sumber data tersebut diambil dengan melakukan wawancara ke pemilik UMKM X dan melakukan observasi pada siklus persediaannya. Sumber data lainnya adalah studi literatur yang menggunakan buku, jurnal, berita, dan sumber lainnya yang relevan dengan sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi siklus persediaan. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas pengendalian yang dilakukan UMKM X belum memadai. Hal tersebut diperparah dengan kondisi UMKM X yang belum melakukan pemisahan fungsi atas operasionalnya. UMKM X juga belum membuat dokumen-dokumen yang seharusnya mendokumentasi setiap transaksi perpindahan barang. Sehingga, perusahaan direkomendasikan untuk menerapkan lima tahap pengaplikasian sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi. Pada tahap awal akan dimulai dengan penerapan flowchart, memasang CCTV pada gudang bahan baku, dan merekrut tiga orang tambahan. Pada tahap menengah, terdapat perekrutan dua orang tambahan dan pengalihan sistem informasi akuntansi ke digital sehingga proses bisnis dapat lebih terintegrasi. Pada tahap akhir, sistem informasi akuntansi akan diintegrasikan ke pihak eksternal. Pada setiap tahapan akan dilakukan evaluasi kinerja untuk menilai efektivitas sistem informasi akuntansi dalam meminimalisasi risiko.