Abstract:
Mortar merupakan salah satu bahan konstruksi yang terdiri dari bahan pengikat seperti semen,
agregat halus dan air. Seiring meningkatnya pembangunan infrastruktur tidak terlepas dari
penggunaan mortar, maka penggunaan semen juga meningkat. Akan tetapi, proses produksi dari
semen menghasilkan gas emisi karbon dioksida yang tinggi. untuk mengatasi masalah tersebut,
digunakanlah bahan pengikat berupa Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) yang berasal
dari limbah industri pembuatan baja. Namun, GGBFS memiliki proses hidrasi diawal, maka
digunakan kalsium oksida (CaO) sebagai aktivator. Kemudian digunakan bahan tambah yaitu silica
slurry dan memiliki fungsi sebagai bahan pengisi juga. Untuk mengetahui pengaruh silica slurry
terhadap kekuatan lentur dan durabilitas mortar, maka dilakukan pengujian, didapatkan nilai
kekuatan lentur umur ke-28 hari pada variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% silica slurry sebagai
berikut 8,89 MPa, 7,52 MPa, 7,10 MPa, 7,07 MPa, dan 6,93 MPa. Nilai Ultrasonic Pulse Velocity
(UPV) umur ke-28 hari pada variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% silica slurry sebagai berikut
sebesar 3960,41 m/s, 3934,55 m/s, 3912,56 m/s, 3856,93 m/s, dan 3765,83 m/s. Nilai penyerapan
air umur ke-28 hari pada variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% silica slurry sebagai berikut 4,18%,
4,43%, 5,53%, 6,33%, dan 7,01%.