Abstract:
Pertumbuhan populasi yang signifikan memerlukan infrastruktur yang memadai, termasuk bahan konstruksi seperti semen. Proses pembuatan semen melibatkan pembakaran bahan baku di tungku putar, menghasilkan emisi gas sulfida dan CO2. Untuk mengatasi masalah lingkungan, Ground Granulated Blast Slag (GGBFS) digunakan sebagai pengganti sebagian semen. GGBFS merupakan limbah yang residu dari industri pembuatan baja yang memiliki komposisi kimia serupa dengan semen. GGBFS membutuhkan senyawa aktivator untuk mempercepat hidrasi dengan menggunakan natrium sulfat (Na2SO4) sebagai sulfat aktivator dan Ordinary Portland Cement (OPC) sebagai alkali activator yang umum dikenal sebagai Super Sulfated Cement (SSC). Beton dengan campuran SSC menggunakan polypropylene fiber disebut SSC fiber concrete. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi kadar polypropylene fiber terhadap kekuatan tekan dan modulus elastisitas SSC fiber concrete. Variasi kadar polypropylene fiber digunakan sebesar 0%; 0,25%; 0,5%; dan 0,75%. Kekuatan tekan SSC fiber concrete pada umur 28 hari dengan variasi polypropylene fiber pada kadar 0%; 0,25%; 0,5%; dan 0,75% secara berurutan 17,845 MPa; 24,622 MPa; 20,982 MPa; dan 19,705 MPa. Kekuatan modulus SSC fiber concrete umur 28 hari dengan variasi polypropylene fiber pada kadar 0%; 0,25%; 0,5%; dan 0,75% secara berurutan 17538,68 MPa; 20465,92 MPa; 18036,01 MPa; dan 17643,52 MPa.