Abstract:
Mortar merupakan salah satu material yang sangat umum dipakai didalam dunia konstruksi. Mortar terdiri dari tiga komponen utama yaitu, agregat halus, air dan binder. Binder yang umum dipakai adalah semen. Dengan kenaikan pembangunan infrastruktur yang signifikan, maka produksi semen juga terjadi kenaikan. Produksi semen sendiri menghasilkan emisi karbon yang sangat tinggi yang menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca, sehingga dikembangkan alternatif material konstruksi yang lebih ramah lingkungan yaitu CaO Activated Slag Mortar. Mortar ini memakai binder dengan bahan Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) dengan aktivator kalsium oksida (CaO). GGBFS ini merupakan pengganti semen yang lebih ramah lingkungan. Variasi water-to-binder ratio (w/b) yang dipakai pada eksperimen ini adalah 0,38; 0,44; 0,5; 0,56; dan 0,62. Tujuan dari eksperimen ini adalah membuat korelasi antara kekuatan tekan dengan water-to-binder pada dengan Abram’s Law dan Bolomey’s Formula. Selain itu, kekuatan tekan CaO Activated Slag Mortar dibandingkan dengan Cement Mortar dan korelasi antara kekuatan tekan dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) dibuat. Kekuatan tekan CaO Activated Slag Mortar untuk variasi w/b 0,38; 0,44; 0,5; 0,56; dan 0,62 adalah 23,61 MPa; 22,06 MPa; 20,31 MPa; 19,53 MPa; dan 16,59 MPa secara berurutan. Korelasi antara kuat tekan dengan w/b mendapatkan R2 dengan tingkat hubungan sangat kuat. Perbandingan hasil kuat tekan kedua jenis mortar sangatlah signifikan. Perbedaan kekuatan tekan pada variasi mortar 0,38; 0,44; 0,5; 0,56; dan 0,62 adalah 57,08%, 51,90%, 49,37%, 41,89%, dan 44,65%.