Abstract:
Penelitian ini dilakukan studi numerik dengan memodelkan tiga kemiringan lereng dan intensitas
hujan menggunakan program MIDAS GTS NX untuk mengetahui pengaruh terhadap infiltrasi
dengan Capillary Barrier System (CBS). Curah hujan merupakan penyebab utama tanah longsor
dan ketidakstabilan lereng karena Infiltrasi yang menyebabkan kondisi tanah dari unsaturated
menjadi saturated. Penurunan soil suction menyebabkan tegangan efektif dan kuat geser pada
tanah berkurang. CBS mampu secara efektif membatasi infiltrasi air hujan. Ketika curah hujan
terjadi, air yang terinfiltrasi akan tertahan di lapisan tanah yang memiliki Grain Size Distribution
(GSD) yang lebih halus. Air tersebut akan hilang melalui proses evaporasi. Analisa stabilitas
lereng unsaturated soil, diperlukan Soil Water Characteristic Curve (SWCC). SWCC
menggambarkan jumlah air yang dapat dipertahankan oleh pori-pori tanah pada nilai soil suction
tertentu dan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan atau memperkirakan kekuatan
geser dan permeabilitas unsaturated soil. Infiltrasi menyebabkan kondisi tanah dari kondisi
unsaturated menjadi saturated. CBS mampu menahan infiltrasi yang terjadi. Ditunjukan dengan
infitrasi air dapat ditahan oleh lapisan CBS untuk beberapa waktu sebelum air mulai menjenuhkan
lapisan tanah asli. Kemiringan lereng yang lebih curam membuat durasi hujan lebih lama untuk
menembus lapisan CBS. Sedangkan, kemiringan lereng yang lebih landai membuat durasi hujan
lebih cepat untuk menembus lapisan CBS dan menjenuhkan lapisan tanah asli.