Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk mencari nilai upper liquid limit dan hubungannya dengan liquid limit Atterberg pada tanah kaolin dan bentonite serta kombinasi keduanya menggunakan hidrometer tipe ASTM-152H di laboratorium Universitas Katolik Parahyangan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori Atterberg tahun 1911 dan Faas tahun 1991. Sampel tanah yang digunakan memiliki variasi berat 50 g, 100 g, 150 g, dan 200 g serta kombinasi antara tanah kaolin dan bentonite (100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70, 20:80, 90:10, dan 0:100). Pengujian hidrometer yang dilakukan dalam percobaan ini dilakukan dengan interval waktu 10 menit. Kondisi yang dicari untuk menentukan ULL yaitu pada saat struktur mulai terbentuk, dimana sedimentasi yang ada pada gelas ukur sudah self-supported. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seiring meningkatnya LL pada sampel tanah, ULL juga akan meningkat dimana bentonite memiliki angka yang paling tinggi. Diakibatkan adanya peningkatan pada berat tanah pada setiap kombinasi, saat struktur sudah mulai terbentuk jumlah tanah di dalam suspensi juga ikut meningkat sehingga angka ULL yang didapatkan mengalami penurunan. Namun, semua kombinasi, berat tanah yang ada di dalam suspensi memiliki kisaran angka 60-70% dari berat awal sampel tanah.