dc.description.abstract |
Bendungan adalah bangunan berupa urukan tanah, urukan batu, atau beton yang dibangun untuk menahan dan menampung air, limbah tambang, atau lumpur sehingga terbentuk waduk. Bendungan Tamblang merupakan bendungan tipikal urukan batu, dan pertama kalinya di Indonesia menggunakan inti beton aspal. Bendungan dengan inti beton aspal telah diperkenalkan pertama kali di Jerman pada tahun 1962, serta banyak diaplikasikan juga di Norwegia dan China. Bendungan Tamblang memiliki ketinggian 70 m yang berfungsi sebagai penyedia air untuk kebutuhan irigasi, pembangkit listrik, penyedia air baku, dan pengendali banjir. Setelah konstruksi, bendungan ini memiliki masalah “erosi dalam” yang menyebabkan bendungan gagal, sehingga perlu dilakukan analisis deformasi yang terjadi di dalam bendungan. Dalam penelitian ini, analisis deformasi dilakukan dengan program PLAXIS 2D. Di samping itu, bendungan ini dilakukan analisis faktor keamanan untuk mengecek stabilitas bendungan ketika bendungan mengalami deformasi. Parameter tanah diperoleh dari hasil dari uji saringan, uji timbunan di lapangan, dan korelasi dari berbagai sumber. Dari hasil analisis, diperoleh deformasi yang cukup besar, serta kestabilan bendungan yang kurang baik. Nilai deformasi yang diperoleh dari analisis, dibandingkan dengan data inklinometer di lapangan. Hasilnya menunjukkan, bahwa deformasi yang terjadi di lapangan lebih besar daripada hasil analisis. Ini menunjukkan bahwa kegagalan bendungan di lapangan lebih besar daripada hasil analisis. |
en_US |