Abstract:
Penelitian ini dengan fokus di pasar keuangan mempertunjukkan penjelasan akan
anomali pengaruh yang dimiliki oleh pandemi Covid-19 selaku bentuk risiko
sistematis terhadap performa harga saham perusahaan individu yang seharusnya
diekspektasi untuk didominasi oleh pengaruh risiko idiosinkratis. Menggunakan
metodologi penelitian studi kasus terhadap saham PT Astra International Tbk,
peneliti berupaya untuk mempertunjukkan bentuk hubungan di antara pandemi
Covid-19 dan harga saham PT Astra International Tbk di periode 2019-2022.
Penelitian menggunakan data seri waktu (time series, n = 16) dengan interval
per-kuartal maupun per-tahun yang diolah secara kualitatif untuk mengetahui
hubungan di antara 2 variabel. Penelitian menggunakan 4 teori untuk menjelaskan
fenomena, yakni: 1. Rare Event Fallacy, 2. Earnings-per-Share, 3. Pasar Efisien
Semi-Strong Form, dan 4. Signaling Theory. Penelitian melakukan perbandingan
periodis di antara laba bersih lini bisnis dominan dan harga saham seiring
berjalannya waktu dari 2019 hingga 2022, penemuan kemudian divisualisasi
melalui diagram pencar, grafik kolom, dan grafik garis gabungan. Selain dari
perbandingan laba bersih penelitian juga mempertimbangkan faktor-faktor
alternatif selaku determinan harga saham di periode penelitian. Hasil visualisasi
mempertunjukkan terdapatnya hubungan paralel positif di antara variabel
independen dan variabel dependen, dengan kata lain terdapat hubungan di antara
laba bersih lini bisnis dominan perusahaan dan harga saham PT Astra
International Tbk di periode penelitian 2019-2022. Penjelasan teoretis
mempertunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memiliki pengaruh terlebih dahulu
kepada sektor ekonomi global, hal ini berpengaruh terhadap laba bersih lini bisnis
dominan yang diuji karena lini-lini bisnis memiliki operasi di sektor ekonomi
yang terpengaruh oleh pandemi. Hasil mempertunjukkan bahwa terdapat
hubungan tidak langsung di antara pandemi Covid-19 dan harga saham PT Astra
International Tbk di periode 2019-2022 melalui kanal sektor ekonomi global dan
performa laba bersih lini bisnis dominan perusahaan – yang dielaborasikan oleh
faktor-faktor alternatif.