Abstract:
Ketidaksetaraan gender merupakan hal yang masih sering dijumpai dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia, secara khusus ketidaksetaraan partisipasi
perempuan di bidang ekonomi. Terlepas dari adanya SDG No. 5 dan upaya-upaya
terkait, upaya pemerintah terbukti kurang efektif dari yang diharapkan. Maka dari
itu diperlukan upaya lain dari aktor-aktor non pemerintah seperti dengan
menghadirkan kerja sama internasional. Kerja sama untuk mengupayakan hal
tersebut dilakukan antara UN Women dan Wahid Foundation melalui program
Peace Village. Penelitian kualitatif ini menjawab pertanyaan ”Bagaimana UN
Women bekerja sama dengan Wahid Foundation dalam mengimplementasikan
SDG No. 5 di Indonesia melalui program Peace Village?” Menggunakan teori
liberalisme sosiologis dan Cobweb Model, Kerja sama internasional serta konsep
SDG, penelitian ini mengungkap bahwa kerja sama antara UN Women dan Wahid
Foundation dilakukan melalui program Peace Village. Fase pertama yang
berlangsung dari tahun 2017 hingga 2019 menunjukkan bahwa kerja sama dalam
implementasi SDG No. 5 melalui Peace Village, Wahid Foundation memainkan
peran yang lebih luas sebagai inisiator program dan pengusung kerja sama
kolaboratif dengan UN Women. Namun, UN Women tetap merupakan aktor
penting dalam pelaksanaan Peace Village dengan image yang telah melekat pada
UN Women serta bimbingan yang diberikan bagi Wahid Foundation. Pelaksanaan
program Peace Village juga memperlihatkan implementasi SDG No. 5, peningkatan
yang nyata dalam partisipasi ekonomi perempuan, serta kerja sama internasional
melalui keterlibatan aktif dan peran yang dimainkan oleh berbagai pemangku
kepentingan. Meskipun kemajuan telah terlihat, masih ada peluang untuk
penyempurnaan lebih lanjut dalam pelaksanaan program tersebut di beberapa
wilayah.