Abstract:
Nilai-nilai etis selalu memperdebatkan kesahihannya oleh kelompok relativis dan oleh kaum universalis. Kelompok pertama menyalakan nilai-nilai etis hanya bersifat kontekstual. Kelompok kedua menegaskan bahwa terdapat standard umum nilai etik. Adalah Martha Nussbaum, feminis liberal asal Inggris yang mengacu Aristoteles. Ia menyatakan bahwa kaum relativis hendaknya mengakui keberadaan kemampuan dasar manusiawi seperti akal budi, emosi don kehendak manusia. Kemampuan dasar tersebut melahirkan nilai-nilai vang dapat menjadi standard. Namun, persoalannya meluas karena pengakuan umum·nilai tersebut tetap merupakan hasil konsensus dan bukan sebuah kemutlakan. Menarik sekali memperhatikan argumentasi John Skorupski, etikus Inggris lainnya yang mencermati kemungkinan logis sebuah daftar nilai-nilai standard.