Abstract:
Transisi pemerintahan suatu negara menjadi demokratis menjadi tantangan yang
muncul di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara pasca terjadinya Arab
Spring. Negara-negara seperti Tunisia, Mesir, Irak, dan Iran telah berhasil
melakukan transisi pemerintahan yang demokratis. Faktanya hingga saat ini, Libya
masih mengalami hambatan dalam melakukan transisi pemerintahan setelah
jatuhnya Muammar Gaddafi. Penelitian ini mendalami pengaruh faktor ekonomi,
sosial, dan budaya dalam konteks demokratisasi Libya pasca pemerintahan
Muammar Gaddafi. Dengan pertanyaan penelitian, "Bagaimana faktor ekonomi,
sosial, dan budaya berkontribusi dalam proses demokratisasi di Libya?" penelitian
ini mengeksplorasi dinamika kompleks yang melibatkan perubahan politik dan
masyarakat setelah era Gaddafi. Faktor ekonomi diteliti untuk memahami
dampaknya terhadap stabilitas ekonomi negara dan bagaimana hal tersebut
memengaruhi proses demokratisasi. Analisis faktor sosial menyoroti peran
masyarakat dalam partisipasi politik, sementara faktor budaya diteliti untuk
memahami norma-norma politik yang membentuk landasan demokrasi. Dengan
pendekatan interdisipliner, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan
mendalam tentang kompleksitas interaksi antara ekonomi, sosial, dan budaya dalam
membentuk arah demokratisasi di Libya pasca Gaddafi. Penelitian ini juga melihat
bagaimana elemen ekonomi, sosial, dan budaya berinteraksi untuk
mendemokratisasi Libya pasca jatuhnya pemerintahan Muammar Gaddafi.