Abstract:
Dalam praktik dan kajian diplomasi yang selama ini dipahami, posisi dari aktor
non negara seperti diaspora masih dianggap kurang signifikan dalam
mempromosikan pariwisata suatu negara. Namun, hal ini semakin berubah dengan
adanya perkembangan zaman terutama di masa pandemi Covid-19, di mana upaya
dari aktor negara saja sudah tidak cukup dalam mempromosikan pariwisata ke
masyarakat asing. Berangkat dari hal itu, penelitian ini akan berusaha untuk
menjawab pertanyaan penelitian “Bagaimana upaya diaspora Indonesia di
Amerika Serikat dalam mempromosikan pariwisata melalui diplomasi publik
pasca pandemi Covid-19?” Pertanyaan tersebut lalu dianalisa menggunakan
kerangka teori diplomasi publik yang dikerucutkan lagi menjadi diplomasi
diaspora. Penulis juga akan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis studi
kasus dengan mengumpulkan data dari internet serta wawancara. Kemudian,
penelitian ini juga menemukan bahwa diaspora Indonesia telah menggunakan tiga
instrumen dalam mempromosikan pariwisata yaitu kebudayaan, gastrodiplomasi,
dan people-to-people interaction. Dalam mendukung diplomasi publik yang
dilakukan oleh pemerintah, diaspora Indonesia juga memiliki berbagai
keuntungan serta dapat mencapai golongan masyarakat Amerika Serikat yang
tidak dapat dicapai oleh pemerintah Indonesia.