Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan teknologi terhadap
sikap Amerika Serikat yang melanjutkan komitmennya terhadap New Strategic
Arms Reduction Treaty (NEW START) tetapi tidak terhadap Intermediate Nuclear
Forces (INF). Sikap AS yang berbeda terhadap dua pengendalian senjata nuklir ini
memunculkan pertanyaan penelitian akan mengapa AS melanjutkan komitmennya
terhadap perjanjian pengendalian senjata nuklir NEW START tetapi keluar dari
INF meskipun keduanya membatasi senjata nuklir yang merupakan senjata
pemusnah massal. Dengan mengaplikasikan analisis modelling menggunakan teori
Ekspektasi Militer, ditemukan bahwa pengendalian senjata kualitatif seperti INF
akan jauh lebih sulit dipertahankan oleh negara karena pengaruh teknologi, sistem
pengawasan, dan lingkungan keamanan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa AS
menarik diri dari INF karena sifat perjanjian yang kualitatif tersebut membatasi AS
dalam mengembangkan teknologi senjata nuklir yang dibutuhkan untuk menjamin
keamanan nasionalnya sedangkan NEW START memberikan AS keleluasaan
untuk memodernisasi senjata nuklirnya demi menyesuaikan dengan persaingan
strategis akibat kemunculan teknologi-teknologi senjata nuklir yang terus
berkembang.