dc.description.abstract |
Di Indonesia, rentang usia 16-24 tahun rentan untuk terkena masalah kesehatan mental dimana sebanyak 95,4% remaja pernah mengalami gejala kecemasan dan 88% pernah mengalami gejala depresi pada tahun 2021. Selain itu terdapat sejumlah permasalahan seperti keterbatasan rumah sakit, puskesmas, dan psikiater yang sedikit, kasus bunuh diri yang tinggi dan stigma masyarakat yang menghakimi sehingga menghambat proses pertolongan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengevaluasi aplikasi personal mental health. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi dengan aplikasi agar dapat memudahkan akses dalam menjaga kesehatan mental. Perancangan aplikasi dilakukan untuk upaya promotif dan preventif dengan pendekatan user-centered design. Identifikasi kebutuhan dilakukan dengan wawancara melibatkan 6 responden berusia 16-24 tahun yang terdiri dari orang dengan masalah kesehatan mental (ODMK) di depresi dan gangguan kecemasan, orang dengan minimal mental distress dan 1 psikiater yang menghasilkan kebutuhan. Selanjutnya dilakukan penentuan konsep alternatif dengan design workshop dengan melibatkan 3 desainer yang menghasilkan 3 konsep alternatif. Terdapat satu konsep terpilih yaitu konsep pertama berdasarkan hasil design workshop dengan menggunakan weighted concept scoring. Konsep pertama dapat terpilih dikarenakan mampu mengakomodasi kebutuhan user seperti memberikan kemudahan dan kenyamanan seperti menu navigasi aplikasi yang familiar, tampilan yang menarik, kelengkapan fitur-fitur utama seperti meditasi, konseling, journaling, artikel dan kebutuhan lainnya. Berdasarkan hasil konsep terpilih kemudian dirancang high-fidelity prototype menggunakan Figma. Selanjutnya dilakukan evaluasi dengan usability testing yang melibatkan tiga aspek yaitu effectiveness, efficiency, dan persepsi subjektif dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS). Berdasarkan hasil evaluasi, didapatkan hasil aspek effectiveness sebesar 85,2%, aspek efficiency sebesar 85% dan aspek persepsi subjektif sebesar 65,83. Dari hasil evaluasi, aspek persepsi subjektif masih belum memenuhi standar minimum sehingga perlu dilakukan perbaikan. Selanjutnya dilakukan evaluasi kualitatif melalui komentar dari user. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh permasalahan terkait ukuran keterangan di halaman konselor, artikel dan komunitas yang kecil serta sejumlah permasalahan lainnya. Rekomendasi perbaikan dilakukan dengan memperbesar ukuran rating konselor, keterangan di bagian bawah judul artikel dan komunitas serta sejumlah perbaikan lainnya |
en_US |