Abstract:
Aktivitas manusia memberikan dampak signifikan terhadap aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi. UMKM merupakan salah satu bagian dari perekonomian negara yang banyak menimbulkan dampak, baik itu positif ataupun negatif. UMKM dalam memahami dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari kegiatan mereka, dan secara proaktif mencari cara untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka dengan membuat laporan keberlanjutan. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan, UMKM yang mampu menyajikan laporan keberlanjutan yang kuat dapat membangun kepercayaan pelanggan, meningkatkan citra merek, dan menciptakan nilai jangka panjang untuk pertumbuhan bisnis mereka. Laporan keberlanjutan UMKM berisikan aktivitas yang terkait dengan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam UMKM. Laporan keberlanjutan bertujuan memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan mengenai kinerja UMKM dalam hal keberlanjutan. Selain itu, laporan keberlanjutan juga diartikan sebagai wujud keseriusan UMKM dalam menerapkan keberlanjutan dan mengurangi risiko yang timbul dari operasional perusahaan. GRI Standards merupakan indikator yang tepat untukdigunakan dalam laporan keberlanjutan untuk UMKM. GRI Standards merupakan standar yang baku dalam pelaporan keberlanjutan. Poin- poin pada GRI Standards telah mencerminkan nilai ekonomi, nilai sosial, dan nilai lingkungan yang telah sesuai dengan konsep keberlanjutan. Secara umum GRI Standards terdiri dari dua bagian utama, yaitu Prinsip GRI yang memuat mengenai isi laporan dan kualitas laporan dan Standar Pengungkapan GRI yang mencakup pengungkapan umum dan pengungkapan khusus. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu pendekatan yang disusun untuk menghimpun data yang menjelaskan karakteristik suatu objek, kejadian, atau situasi. Metode pengolahan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis konten (content analysis). Laporan keberlanjutan UMKM periode 2021 dianalisis menggunakan Teknik analisis konten. Objek dari penelitian ini adalah laporan keberlanjutan UMKM tahun 2021. Dari beberapa UMKM yang sudah menerbitkan laporan keberlanjutan ada 15 UMKM yang diperoleh. UMKM tersebut yaitu Amiga, Gangga Sukta, LAWE, PT. Dekor Asia, Nancy Craft Co., Sheo Home living, Indo Risakti, CV. Pitoyo Indo Furniture, PT Fara Cipta Kreasi International, Pekerti Nusantara, Aneka, CV Siji Lifestyle, Made Tea, Sido Alghaniy Indonesia, dan M Bloc Market. Semua UMKM telah mengungkapkan pengungkapan dengan kategori Partialy Applied (41-75%), kecuali UMKM CV Sido Alghaniy yang hanya berhasil mendapatkan rata rata 33% yang masuk kedalam kategori Limited Disclose (1%-40%). Dari data ini dapat dibuktikan bahwa tidak seluruh pengungkapan yang diungkapkan dalam laporan keberlanjutan UMKM dicatat secara lengkap sesuai dengan Standar GRI yang sudah dibuat. Masih banyak pengungkapan yang dicatat secara umum dan tidak mendetil. UMKM harus lebih terbuka atas kegiatan operasional keberlanjutan mereka dan memberikan informasi yang lebih detail. Walaupun sebuah UMKM sudah memberikan pengungkapan yang banyak belum tentu informasi dari pengungkapan UMKM dapat meningkatkan transparansi terkait operasional dan dampaknya terhadap lingkungan sosial, dan ekonomi. Untuk investor, dengan mengungkapkan kinerja keberlanjutan dalam ketiga aspek tersebut dapat menjadi daya Tarik bagi investor yang ingin menanamkan modal dan dukungan finansial. Melalui penekanan pada praktik bisnis yang berkelanjutan, UMKM dapat menciptakan model bisnis yang lebih tahan lama. Fokus pada aspek keberlanjutan dapat membantu UMKM mengatasi risiko jangka panjang dan membangun keberlanjutan finansial. Menyampaikan informasi positif tentang praktik keberlanjutan dapat meningkatkan reputasi dan citra UMKM.