Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor idiosinkratik atau
kepribadian Vladimir Putin dalam kebijakan luar negeri Rusia terhadap konflik aneksasi krimea beserta intervensi militer Rusia dalam konflik perang saudara Suriah. Vladimir Putin yang telah menjabat sebagai Presiden Rusia dari tahun 1999, Putin mempunyai tujuan utama yakni untuk menjadikan Rusia sebagai negara yang terkuat dalam struktur internasional dengan cara hard power. Sifat-sifat agresif Rusia dibawah pimpinan Vladimir Putin dikarenakan perasaan kehilangannya terhadap kekuasaan Uni Soviet yang telah runtuh dan terpecah belah sehingga menjadi sebuah peristiwa yang
menyedihkan dan memalukan bagi Vladimir Putin dan Rusia. Oleh karena itu, pada
tahun 2014, Vladimir Putin secara tidak resmi melakukan pencaplokan wilayah
terhadap wilayah Krimea milik Ukraina. Terdapat alasan pandangan pribadi, psikologis,
dan faktor idiosinkratik atau kepribadian dalam keputusannya untuk melakukan
aneksasi Krimea, sehingga mendapatkan sanksi- sanksi dan dikucilkan dari negaranegara
barat. Sama hal nya seperti isu intervensi militer Rusia dalam konflik perang
saudara Suriah pada tahun 2015, dimana dalam konflik itu terdapat keterlibatan negaranegara seperti AS yang menyudutkan Rusia dan Putin satu tahun silam dalam kasus
Krimea. Dalam melakukan analisis, penelitian ini menggunakan teori-teori dan konsep
utama seperti Social Identity Theory, yang bertujuan untuk melihat pandangan Vladimir
Putin sebagai suatu kelompok sosial dan bagaimana persepsi Putin terhadap kelompok
sosial lainnya. Lalu teori The Big Five Personality Model yang menghasilkan karakterkarakter Putin yang negatif dan dinilai kurang efektif sebagai pemimpin secara subjektif. Dan yang terakhir adalah teori Personality in Foreign Policy Making untuk mengikatkan teori Social Identity dan teori The Big Five Personality, sebagai landasan untuk menjawab dan membantu dalam melakukan analisa dan menjawab Personality
in Foreign Policy Making.