Abstract:
Pencahayaan buatan pada museum berkaitan erat dengan pembahasan
mengenai cahaya secara umum. Pembatasan muncul ketika permasalahan
kenyamanan visual dan konservasi bergerak menjadi pelingkup. Ketika dikaitkan dengan pemahaman akan lingkungan binaan yang ramah lingkungan dimana salah satu tolak ukurnya adalah tingkat pemakaian sumber daya yang rendah, penggunaan cahaya alami seringkali justru tereduksi keunggulannya karena usaha pengaturannya, yang dibutuhkan demi melindungi objek konservasi, menyita sumber daya dalam jumlah yang besar. Di lain pihak, sumber cahaya buatan terus berkembang demi memenuhi tuntutan-tuntutan fleksibilitas, efikasi, masa pakai, konservasi, serta faktor lainnya. Selanjutnya, pembahasan mengenai cahaya diarahkan lebih dalam kepada lingkup sumber cahaya buatan sebagai aspek vital konservasi. Pengenalan jenis-jenis pencahayaan yang lazim ditemui pada fungsi museum akan membawa pembahasan kepada faktor-faktor penciptaan suasana, proses reproduksi warna lampu yang dihubungkan dengan kemampuan visual manusia dalam melakukan adaptasi kromatik, adaptasi yang berkaitan dengan
pembedaan spektrum cahaya tampak, serta pembahasan konservasi pada
sumber cahaya buatan yang lebih ditekankan pad a karakteristik radiasi yang dipancarkan oleh beragam jenis lampu. Pembahasan mengenai pencahayaan buatan dan kaitannya dengan konservasi pada museum akan lebih lengkap apabila dilakukan dengan membandingkan teori dan kenyataan pada lapangan, Bangunan yang dipilih sebagai objek kajian adalah San Francisco Museum of Modern Art, Verba Buena
Center for the Arts, dan Berkeley Art Museum, Ketiga bangunan tersebut dipilih karena ketiganya sejak awal dirancang untuk memenuhi fungsinya sebagai museum, yang koleksinya terutama berupa lukisan, Lukisan menjadi pilihan dalam pembahasan pencahayaan karena memiliki sensitifitas terhadap cahaya dalam lingkup konservasi maupun presentasi warna. Dari analisis ketiga museum, ditemukan faktor-faktor pelengkap teori tentang hubungan pencahayaan buatan dan konservasi, yang ternyata berkaitan
sangat erat dengan keberadaan cahaya alami pada bangunan, Dari situ, analisis dapat dikembangkan untuk mengerti celah-celah yang masih memungkinkan untuk diperbaiki melalui penerapan pencahayaan buatan pada museum sehingga diharapkan dapat membuka jalur penelitian lanjutan ke arah perancangan pencahayaan buatan yang lebih terintegrasi pada bangunan.