Abstract:
Volatilitas suku bunga London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR) menyebabkan tingginya risiko perusahaan atau institusi keuangan yang asetnya bergantung pada tingkat suku bunga LIBOR tersebut, hingga akhirnya muncul berbagai macam produk finansial yang dapat digunakan sebagai metode lindung nilai, salah satunya adalah interest rate swap, salah satu metode terpopuler yang digunakan oleh berbagai institusi keuangan dan perusahaan besar di mana tingkat suku bunganya bergantung pada LIBOR. Pada penerapannya, ada banyak perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari transaksi swap ini, namun tidak sedikit pula yang rugi. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan model Hull-White untuk mengonstruksi tingkat suku bunga LIBOR, karena model ini memiliki tingkat akurasi yang cukup baik. Akurasi ini ditentukan dengan terlebih dahulu memperhitungkan galat model Hull-White dengan metode Root Mean Squared Error (RMSE). Hasil tingkat suku bunga LIBOR selanjutnya digunakan untuk menghitung net value dari transaksi swap yang terbagi menjadi tiga skenario, yaitu menggunakan nilai minimum, nilai rata-rata, serta nilai maksimum dari hasil prediksi LIBOR sehingga keuntungan atau kerugian dari penerapan transaksi swap pada suatu perusahaan dapat dikaji dengan baik.