Abstract:
Fenomena penyakit menular merupakan hal yang bisa terjadi tanpa diduga oleh siapa pun. Orang yang terinfeksi penyakit menular tentu perlu mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk sembuh ataupun untuk meninggalkan warisan jika meninggal. Asuransi kesehatan dan jiwa merupakan langkah yang tepat untuk mengalihkan risiko keuangan agar seorang individu tidak perlu membayar sejumlah uang yang jumlahnya besar sekaligus akibat terjadinya suatu risiko. Sebuah perusahaan asuransi dapat memberikan biaya pertanggungan dengan imbal balik seorang individu harus membayar premi kepada perusahaan asuransi dengan menjadi pemegang polis asuransi. Dalam penentuan premi untuk masalah penyakit menular dibutuhkan sebuah model penyebaran penyakit menular yang bisa mencakup populasi-populasi dalam keadaan rentan (susceptible), terinfeksi (infected), sembuh (recovered), dan meninggal (deceased), sehingga terbentuklah model SIDRS. Pada skripsi ini akan dikaji mengenai simulasi perbandingan perhitungan premi asuransi jiwa berjangka menggunakan model penyebaran penyakit SIDRS dengan pembayaran manfaat secara diskret dan kontinu menggunakan prinsip ekuivalensi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2021. Berdasarkan hasil simulasi, nilai premi yang dihasilkan dari perhitungan secara diskret lebih kecil dibandingkan dengan nilai premi kontinu. Kemudian, perubahan besar manfaat berbanding lurus dengan jumlah premi yang dibayarkan. Jika manfaat kesehatan yang dijanjikan lebih besar dibanding dengan manfaat kematian maka nilai premi yang dihasilkan dari perhitungan cenderung lebih besar.